Selasa 15 Feb 2022 16:54 WIB

Warga Ukraina Bersiap Serangan Rusia

Rusia telah mengumpulkan lebih dari 130.000 tentara di perbatasan Ukraina.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Citra satelit yang disediakan perusahaan teknologi Maxar Technologies menunjukkan kendaraan lapis baja dan artileri berbaris di Yelnya, Rusia, 300 kilometer dari perbatasan Ukraina.

Keadaan terasa menegangkan meski Istana Kremlin dan Barat menawarkan kemungkinan jalan diplomatik keluar dari krisis Ukraina. Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov memberi isyarat bahwa Rusia siap untuk terus berbicara tentang keluhan keamanan yang telah menyebabkan krisis, Senin (14/2/2022).

Menurut Lavrov, Amerika Serikat (AS) telah menawarkan untuk membahas batasan penempatan rudal di Eropa, pembatasan latihan militer, dan pembangunan kepercayaan lainnya. Namun, Moskow tetap menginginkan jaminan bahwa NATO tidak akan mengizinkan Ukraina dan negara-negara bekas Soviet lainnya untuk bergabung sebagai anggota aliansi itu.

Lavrov juga menginginkan aliansi untuk menghentikan penyebaran senjata ke Ukraina dan menarik kembali pasukannya dari Eropa Timur. Dia mengatakan kemungkinan untuk pembicaraan masih jauh dari selesai.

Komentar itu tampaknya dirancang untuk mengirim pesan ke dunia tentang posisi Presiden Rusia Vladimir Putin. Pertimbangan ini menawarkan beberapa harapan bahwa perang dapat dihindari, bahkan ketika Washington, London, dan sekutu lainnya terus memperingatkan bahwa pasukan dapat bergerak ke Kiev.

Ketakutan berasal dari fakta bahwa Rusia telah mengumpulkan lebih dari 130.000 tentara Rusia di perbatasan Ukraina di utara, selatan, dan timur. Mereka juga telah meluncurkan latihan militer besar-besaran di Belarus, sekutu yang juga berbatasan dengan Ukraina.

Rusia membantah memiliki rencana untuk menyerang Ukraina. Lavrov pun berpendapat bahwa Moskow harus mengadakan lebih banyak pembicaraan, meskipun Barat menolak untuk mempertimbangkan tuntutan utama negara itu.

Putin mencatat bahwa Barat dapat mencoba menarik Rusia ke dalam pembicaraan tanpa akhir dan mempertanyakan apakah masih ada peluang untuk mencapai kesepakatan. Lavrov menjawab bahwa kementeriannya tidak akan mengizinkan AS dan sekutunya untuk menghalangi permintaan utama Rusia.

"Jalan diplomasi tetap tersedia jika Rusia memilih untuk terlibat secara konstruktif," kata wakil juru bicara utama Gedung Putih Karine Jean-Pierre.

 

"Tapi, kami melihat dengan jelas tentang prospek itu, mengingat langkah-langkah yang diambil Rusia di lapangan terlihat jelas," katanya.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement