Rabu 23 Feb 2022 19:19 WIB

AS dan Sekutu Tambah Sanksi ke Rusia

AS dan negara sekutu menambah sanksi untuk meningkatkan tekanan pada Rusia

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
 Kendaraan lapis baja Rusia berdiri di jalan di wilayah Rostov, Rusia, 22 Februari 2022. Presiden Rusia Vladimir Putin pada 21 Februari mengadakan pertemuan besar luar biasa Dewan Keamanan Rusia, yang membahas pengakuan Republik Rakyat Donetsk (DNR) yang memproklamirkan diri. dan Republik Rakyat Luhansk (LNR). Pada hari yang sama, presiden membuat keputusan dan, selama pesan videonya kepada warga Federasi Rusia, menandatangani dekrit yang mengakui kemerdekaan republik Donbass, serta kesepakatan tentang persahabatan, kerja sama, dan bantuan timbal balik. Presiden menginstruksikan Kementerian Pertahanan Rusia untuk memastikan pemeliharaan perdamaian oleh angkatan bersenjata Rusia. Kementerian Luar Negeri Rusia harus menjalin hubungan diplomatik dengan DNR dan LNR.
Foto:

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian membatalkan pertemuan dengan Lavrov. Usaha diplomasi selama beberapa pekan terakhir gagal mengakhiri krisis.

Presiden Joe Biden mengumumkan akan meningkatkan kekuatan Estonia, Latvia dan Lithuania dengan mengirim 800 pasukan infantri dan delapan jet F-35 ke sayap timur pertahanan NATO. Tapi seorang pejabat pemerintah AS mengatakan  langkah ini merupakan redistribusi bukan penambahan pasukan.

Kantor berita Rusia melaporkan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Putin tidak melihat pidato Biden. Ia menambahkan Rusia akan melihat apa yang digariskan AS sebelum memberi tanggapan.

Putin mengatakan ia selalu terbuka untuk menemukan solusi diplomatik. "(Tapi) kepentingan Rusia dan keamanan rakyat kami tidak bersyarat bagi kami," katanya.

Jerman sudah menunda meresmikan proyek pipa gas Nord Stream II yang senilai 11 miliar dolar AS. Pipa yang menyalurkan gas dari Rusia ke Jerman itu dimiliki perusahaan milik pemerintah Rusia, Gazprom. Langkah ini tampaknya akan menaikan harga gas di Eropa.

Pipia yang dibangun dan menunggu persetujuan Jerman ini seharusnya dapat mengurangi beban kenaikan harga energi Eropa. Tapi AS dan kritikus mengatakan proyek ini akan menambah ketergantungan energi Eropa pada Rusia.

Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck memperingatkan harga gas di Eropa akan naik dalam waktu singkat. Mantan presiden dan kini wakil ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengisyaratkan kenaikan mungkin dua kali lipat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement