Kamis 03 Mar 2022 16:59 WIB

Georgia Ajukan Permohonan Keanggotaan Uni Eropa

Partai penguasa Georgia akan mengajukan aplikasi untuk bergabung dengan Uni Eropa

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Partai penguasa Georgia akan mengajukan aplikasi untuk bergabung dengan Uni Eropa. Ilustrasi.
Foto: EPA
Partai penguasa Georgia akan mengajukan aplikasi untuk bergabung dengan Uni Eropa. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TBILISI -- Partai penguasa Georgia akan segera mengajukan aplikasi untuk bergabung dengan Uni Eropa. Langkah ini diambil setelah parlemen Uni Eropa mendukung permintaan Ukraina untuk menjadi anggota di tengah invasi Rusia.

Ketua partai Georgian Dream yang berkuasa, Irakli Kobakhidze, pada Rabu (2/3/2022) mengatakan keputusan partainya diambil berdasarkan konteks politik secara keseluruhan dan realitas baru. Dia menambahkan permohonan Gerogia untuk menjadi anggota Uni Eropa diajukan pada Kamis (3/3/2022).

Baca Juga

"Kami menyerukan kepada badan-badan Uni Eropa untuk membuat penilaian darurat atas permohonan kami dan memberikan Georgia status negara calon anggota Uni Eropa," ujar Kobakhidze dilansir Aljazirah, Kamis (3/3/2022).

 

Kobakhidze mengatakan integrasi Georgia dengan Eropa akan meningkatkan kesejahteraan dan keamanan. "Ini akan membawa negara kita ke peningkatan kualitatif dalam kesejahteraan, keamanan, dan de-okupasi populasi kita," ujarnya.

Keputusan tersebut menandai putaran balik oleh Kobachidze. Sebelumnya pada Selasa (1/3/2022) dia bersikeras Georgia tidak akan mengajukan aplikasi keanggotaan Uni Eropa sampai 2024. Menurut Kobachidze, inisiatif yang tergesa-gesa bisa menjadi kontraproduktif.

Namun partai yang berkuasa di Georgia mendapat tekanan kuat dari partai-partai oposisi setelah Ukraina mengajukan diri sebagai anggota Uni Eropa. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mendapat dukungan luar biasa dari para legislator Eropa dalam sebuah resolusi tidak mengikat. Dengan demikian, Ukraina memiliki status sebagai negara kandidat anggota Uni Eropa. Georgia melihat ini sebagai peluang untuk mengajukan aplikasi serupa.

Invasi Rusia ke Ukraina telah memperkuat fokus Barat pada Georgia dan Moldova yang merupakan bekas Uni Soviet. Georgia dan Moldova saat ini berupaya untuk mengajukan aplikasi menjadi anggota Uni Eropa.

Pekan lalu, Presiden Georgia Salome Zurabishvili berada di Paris dan Brussel untuk memperdebatkan komitmen Eropa terhadap Ukraina yang diperluas ke Georgia. Jika Georgia dan Ukraina diberikan status kandidat, maka akan menghadapi proses aksesi yang berlarut-larut dan rumit. Mereka harus menerapkan reformasi besar-besaran untuk mematuhi standar politik dan ekonomi Uni Eropa yang memiliki anggota 27 negara.

Upaya Georgia dan Ukraina untuk memiliki hubungan yang lebih dekat dengan Barat telah lama membuat Rusia naik pitam. Ketegangan dengan Moskow memuncak dalam invasi Rusia ke Georgia pada 2008.

Georgia dan Ukraina telah menandatangani perjanjian dengan Uni Eropa yang dirancang untuk mendekatkan mereka secara ekonomi dan politik. Perjanjian tersebut juga mencakup kesepakatan perdagangan bebas antara negara dan perjalanan bebas visa bagi warga negaranya untuk kunjungan singkat di wilayah Schengen. Akan tetapi mereka tidak memberikan jaminan keanggotaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement