Ahad 06 Mar 2022 13:06 WIB

Pengungsi Ukraina Capai 1,5 Juta di Hari ke-11 Invasi Rusia

Lebih banyak pengungsi Ukraina menyeberang ke Moldova.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Seorang pengungsi pengguna kursi roda yang melarikan diri dari konflik dari negara tetangga Ukraina berbicara dengan petugas polisi di perbatasan Rumania-Ukraina, di Siret, Rumania, Kamis, 3 Maret 2022.
Foto:

Siap Berperang

Dalam pidato yang disiarkan televisi pada Sabtu (5/3/2022) malam, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy meminta orang-orang di daerah yang diduduki oleh pasukan Rusia untuk bertahan dan berperang.

"Kita harus pergi keluar dan mengusir kejahatan ini dari kota-kota kita," katanya. Zelensky bersumpah untuk membangun kembali bangsanya.

"Keyakinan saya dalam hal ini diperkuat oleh energi perlawanan kami, protes kami," ujarnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya menegaskan bahwa dia menginginkan Ukraina netral yang telah "dimiliterisasi" dan "didenazifikasi." Putin menyamakan sanksi Barat dengan deklarasi perang, dan menambahkan "Syukurlah itu tidak terjadi."

Ukraina dan negara Barat lain mencela alasan invasi Putin sebagai dalih yang tak berdasar. Negara-negara Barat telah memberlakukan sanksi besar yang sangat mengisolasi Moskow hingga melumpuhkan ekonominya.

Setelah bertemu dengan Blinken di perbatasan, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan, pihaknya berharap sanksi yang lebih besar untuk Rusia. Dia juga mengharapkan senjata baru untuk Ukraina dalam beberapa hari mendatang.

AS mengatakan akan memberi Ukraina lebih banyak senjata dan telah berulang kali memperingatkan dapat meningkatkan sanksi. Presiden Joe Biden mencari 10 miliar dolar AS dana darurat untuk menanggapi krisis.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement