Senin 07 Mar 2022 18:01 WIB

Rusia Bentuk Koridor Kemanusiaan Baru di Ukraina

Warga sipil yang terjebak di wilayah pengeboman akan dievakuasi ke Rusia dan Belarus.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Warga berjalan di depan apartemen yang hancur di Kota Mariupol, Ukraina, Rabu (2/3/2022).
Foto:

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengklaim Wahsington telah melihat laporan kredibel tentang adanya serangan disengaja yang menargetkan warga sipil. Menurut dia, hal itu bisa mendukung penyelidikan potensi kejahatan perang di Ukraina. 

Zelensky pun telah memperingatkan bahwa Rusia akan menerima konsekuensi jika membidik warga sipil dalam serangannya. "Bagi Anda tidak akan ada tempat yang damai di bumi ini, kecuali kuburan," ujarnya. 

Korban Konflik 

Menurut PBB, jumlah korban sipil yang tewas sejak serangan Rusia pada 24 Februari lalu mencapai 364 orang. Lebih dari 20 di antaranya merupakan anak-anak. Para pejabat Ukraina meyakini, angka kematian sipil masih lebih tinggi dibandingkan data PBB. 

Sementara itu Rusia telah mengumumkan bahwa hampir 500 tentaranya telah gugur dalam pertempuran di Ukraina. Lebih dari 1.500 prajurit lainnya mengalami luka-luka. Angka yang dirilis Moskow sangat kecil jika dibandingkan dengan klaim Ukraina. Kiev mengklaim pasukannya berhasil membunuh lebih dari 11 ribu tentara Rusia. 

 

Ukraina pun mengklaim berhasil menangkap dan menahan ratusan prajurit Rusia, termasuk perwira senior. Kendati demikian, Ukraina belum secara resmi merilis data tentang berapa banyak tentaranya yang telah gugur saat bertempur melawan pasukan Rusia. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement