REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Lembaga think tank mengatakan Uni Eropa harus menciptakan database untuk melacak aset yang dimiliki perusahaan cangkang yakni perusahaan yang bisnisnya tidak aktif, asetnya sangat sedikit, atau bahkan perusahaan yang hanya ada di atas kertas.
Blok beranggota 27 negara anggota telah membatasi pergerakan finansial 877 individu oligarki dan pengusaha Rusia lainnya. Sanksi ini diterapkan atas invasi Rusia ke Ukraina.
Namun lembaga think tank EU Tax Observatory yang berada di naungan Paris School of Economics mengatakan sebagian kekayaan yang disanksi sulit dilacak karena kerahasiaan finansial. Selain itu karena lemahnya catatan pemilik perusahaan cangkang yang biasanya digunakan untuk membunyikan identitas pemiliki sebenarnya.
Think tank itu mengestimasi sekitar setengah kekayaan Rusia disimpan di luar negeri.
"Terdapat begitu banyak kekayaan finansial yang dimiliki orang kaya Rusia di luar negeri, di Inggris, Swiss, Siprus dan pusat-pusat offshore lainnya, sebanyak yang dimiliki seluruh populasi Rusia sendiri," kata EU Tax Observatory dalam laporannya, Kamis (17/3).
Mereka mengatakan Rusia menggunakan rantai perusahaan cangkang melalui Kepulauan Virgin Inggris dan Siprus untuk berinvestasi atau membeli real estate di Eropa. Warga Rusia juga menggunakan skema visa emas yang ditawarkan negara Eropa tertentu untuk memiliki hak tinggal atau kewarganegaraan. Biasanya sebagai balasan atas investasi mereka di negara tersebut.
"Database komprehensif yang melacak di mana dan siapa pemilik kekayaan dapat meningkatkan efisiensi sanksi-sanksi yang ditargetkan," kata penulis laporan tersebut, Theresa Neef, Panayiotis Nicolaides, Lucas Chancel, Thomas Piketty dan Gabriel Zucman.
Mereka mengatakan gugus tugas Uni Eropa dapat mengumpulkan, memeriksa, dan menganalisis semua informasi yang tersedia tentang kekayaan dan aset orang-orang kaya yang diambang batas di negara-negara Uni Eropa.
Para penulis laporan menambahkan langkah ini dapat membuka jalan bagi Pencatatan Aset Eropa yang akan mengumpulkan informasi kekayaan seluruh jenis aset dan dapat digunakan untuk memerangi kejahatan finansial.