REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seorang mantan agen FBI mengaku bekerja untuk oligarki Rusia, Oleg Deripaska yang berada di bawah sanksi Amerika Serikat (AS). Charles McGonigal mengaku bersalah atas satu dakwaan yaitu konspirasi di pengadilan New York pada Selasa (15/8/2023).
Pada Januari jaksa mengatakan, McGonigal, yang memimpin divisi kontraintelijen FBI di New York sebelum pensiun pada 2018, menerima pembayaran tersembunyi dari Deripaska. Pembayaran ini sebagai imbalan untuk menyelidiki pengusaha saingan dan mendorong agar sanksi Deripaska dicabut. Saat itu, McGonigal mengaku tidak bersalah atas empat dakwaan pidana termasuk pelanggaran sanksi dan pencucian uang.
Dalam pengadilan federal di Manhattan pada Selasa, McGonigal (55 tahun) mengatakan, dia bekerja untuk Deripaska antara musim semi dan musim gugur 2021 untuk menemukan informasi negatif tentang Vladimir Potanin. Upaya ini bertujuan agar Potanin yang merupakan saingan Deripaska dimasukkan ke dalam daftar sanksi AS.
Mantan agen FBI itu menerima bayaran 17.500 dolar AS untuk pekerjaan itu. Transfer uang itu dialihkan dari Rusia melalui rekening di Siprus dan New Jersey dalam upaya menutupi sumber pembayaran. McGonigal mengatakan kepada pengadilan bahwa dia sangat menyesal atas tindakannya. Pengacara McGonigal, Seth DuCharme mengatakan kepada wartawan setelah sidang bahwa kliennya diperlakukan dengan adil.
Tuduhan konspirasi membawa hukuman maksimal 5 tahun penjara. Hakim Distrik AS, Jennifer Rearden, dijadwalkan untuk menghukum McGonigal pada 14 Desember. Matthew Olsen, yang memimpin Divisi Keamanan Nasional Departemen Kehakiman AS, mengatakan, kasus tersebut menunjukkan tekad Departemen Kehamiman untuk mengejar dan membongkar jaringan ilegal yang digunakan oligarki Rusia untuk mencoba melarikan diri dari sanksi AS.
Jaksa penuntut AS mendakwa McGonigal saat mereka meningkatkan upaya untuk menegakkan sanksi terhadap pejabat Rusia dan mengawasi tersangka pendukung mereka setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. Deripaska adalah pendiri perusahaan aluminium Rusia, Rusal. Dia termasuk di antara puluhan pengusaha Rusia dan pejabat pemerintah yang dijatuhi sanksi oleh Washington pada 2018, sebagai reaksi atas campur tangan Rusia dalam pemilu AS 2016.
Deripaska dan Kremlin membantah ikut campur tangan dalam pemilu AS. Sementara Potanin adalah salah satu orang terkaya Rusia. Potanin adah presiden serta ketua di Nornickel, produsen paladium dan nikel olahan terbesar di dunia. Dia ditempatkan di daftar sanksi AS pada Desember 2022.