Senin 02 May 2022 12:26 WIB

Rusia Selidiki Serangan pada Jembatan Rel Kereta di Kursk

Sistem pertahanan udara Kursk mengaku telah menembak jatuh sebuah drone.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ilham Tirta
Police line dipasang di tempat kejadian perkara (ilustrasi).
Foto: Wikipedia
Police line dipasang di tempat kejadian perkara (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KURSK -- Rusia mulai menyelidiki ledakan bom rakitan yang merusak jembatan rel kereta di wilayah Kursk, Ahad (1/5/2022), kemarin. Pemerintah wilayah melaporkan ledakan tersebut melalui unggahan di aplikasi kirim pesan Telegram.

Beberapa pekan terakhir, terjadi kebakaran dan ledakan di wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina, termasuk Kursk. Gudang amunisi di wilayah Belgorod kebakaran setelah terdengar suara ledakan.

Baca Juga

Pihak berwenang wilayah Voronezh mengatakan, sistem pertahanan udara mereka menembak jatuh sebuah drone. Satu pekan yang lalu, fasilitas penyimpanan minyak di Bryansk terlalap api.

Dalam laporannya, pemerintah Kursk mengatakan, ledakan pada Ahad (1/5/2022) kemarin, menyebabkan sebagian jembatan rel kereta Sudzha-Sosnovy Bor dekat desa Konopelka ambruk. "Ini merupakan sabotase, kasus kriminal telah dibuka," kata Gubernur Kursk, Roman Starovoit pada kantor berita Rusia, Tass, Senin (2/5/2022).

Ia mengatakan, insiden ini tidak menimbulkan korban jiwa dan tak berpengaruh pada pergerakan kereta. Sementara itu, empat orang warga sipil tewas dalam tembakan Rusia di wilayah Donetsk. Sebelas orang lainnya terluka.

Dalam unggahannya di aplikasi kirim pesan Telegram, Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko mengatakan, para korban tewas dan tujuh korban luka di Kota Lyman. Satu orang juga tewas di Kota Bakhmut dari luka yang didapat di wilayah Luhansk.

Di unggahan yang sama, Kyrylenko mengatakan, tidak mungkin menentukan jumlah korban akibat serangan di Kota Mariupol dan Volnovakha yang dikuasai separatis pro-Kremlin.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement