REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan ia akan menekankan pada Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tidak boleh ada negara yang ditinggalkan dalam Pertemuan Negara-negara Amerika di Los Angeles pada bulan Juni mendatang.
"Tidak boleh ada yang yang mengecualikan siapa pun," kata Lopez Obrador, Ahad (8/5/2022).
Sebelumnya pemerintah AS mengatakan Kuba, Nikaragua dan pemerintah Presiden Venezuela Nicolas Maduro tampaknya tidak akan diundang sebab pertemuan itu bertujuan menunjukkan demokrasi di kawasan.
Dalam pidatonya di Havana, Lopez Obrador juga mengatakan akan mendesak Amerika Serikat untuk mengakhiri embargo ke Kuba yang sudah diterapkan selama berpuluh-puluh tahun. Ia mengatakan tidak cukup negara-negara memilih untuk mengakhiri embargo melalui Majelis Umum PBB.
Namun sudah waktunya untuk membuat keputusan nyata mengenai hal itu. Mengingat "hampir semua negara di seluruh dunia menentangnya."
"Tidak dapat dibayang pada saat ini mereka ingin menghukum negara merdeka dengan blokade," kata Lopez Obrador.
"Saya pikir Presiden Biden harus membuat keputusan mengenai hal itu, ini permintaan dengan hormat, dari sudah pandang tanpa intervensi, tapi kami harus memisahkan politik dari kemanusiaan," tambahnya.