Polisi Israel menggerebek rumah keluarga Abu Akleh pada Kamis, dan mengambil secara paksa bendera Palestina dari kediamannya. Saudara laki-laki Shireen, Anton Abu Akleh, dipanggil oleh polisi Israel pada Kamis malam. Menurut laporan media Israel, polisi memperingatkan Anton bahwa, mereka akan membubarkan proses pemakaman jika terjadi eskalasi.
Pembunuhan Abu Akleh telah mengirimkan gelombang kejut ke seluruh dunia Arab. Abu Akleh terkena tembakan di kepala oleh pasukan Israel ketika sedang melakukan peliputan. Dia mengenakan rompi pelindung dengan tulisan "Press" ketika ditembak. Abu Akleh dihormati di beberapa kota Palestina mulai dari Kota Jenin di Tepi Barat utara, ke Yerusalem.
Kepala biro Aljazirah Palestina, Walid al-Omari, menggambarkan prosesi pemakaman tiga hari Abu Akleh sebagai salah satu yang terpanjang dalam sejarah Palestina. Pawai diadakan untuk Abu Akleh di Jenin pada Rabu, dan di Nablus.
Jenazah Abu Akleh kemudian dibawa ke Ramallah. Upacara peringatan untuk menghormati Abu Akleh diadakan di kompleks kepresidenan Otoritas Palestina (PA) di Ramallah pada Kamis, yang dihadiri oleh ribuan pelayat.
Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, menolak kemungkinan penyelidikan Israel atas kematian Abu Akleh. Abbas mengatakan, Palestina akan membawa kasus pembunuhan ini ke Pengadilan Kriminal Internasional.
Beberapa saksi mengatakan, pasukan Israel membunuh Abu Akleh. Sementara rekaman video menunjukkan bahwa, tembakan terus dilakukan ketika jurnalis lainnya berusaha membantu Abu Akleh.