REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Jaksa Agung Palestina, Akram Al-Khatib pada Kamis (26/5/2022) mengatakan, jurnalis veteran Aljazirah, Shireen Abu Akleh tewas akibat terkena proyektil lapis baja yang ditembakkan langsung ke kepalanya oleh penembak jitu Israel. Al-Khatib membagikan rincian kematian Abu Akleh berdasarkan laporan Jaksa Penuntut Umum.
"Seorang penembak jitu Israel langsung menembakkan peluru ke kepala Abu Akleh ketika dia mencoba melarikan diri, meskipun dia mengenakan helm dan mengenakan rompi dengan tulisan "PRESS"," ujar Al-Khatib, dilansir Anadolu Agency, Jumat (27/5/2022).
Al-Khatib mencatat bahwa jurnalis lain yang menemani Abu Akleh juga "sengaja" menjadi sasaran tembakan. Dia mengatakan peluru yang membunuh jurnalis Palestina itu memiliki tanda umum dan khusus, yang cocok dengan senjata sniper semi-otomatis Mini Ruger.
Sementara itu, Aljazirah akan membawa kasus pembunuhan Abu Akleh ke International Criminal Court (ICC). "Kami ingin memastikan mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhannya dibawa ke pengadilan dan dimintai pertanggungjawaban di semua peradilan internasional dan platform hukum dan pengadilan," kata pernyataan Aljazirah.
Abu Akleh (51 tahun), tewas ketika sedang meliput serangan militer Israel di dekat kamp pengungsi di Kota Jenin di wilayah pendudukan Tepi Barat. Dia tewas akibat ditembak oleh pasukan Israel. Abu Akleh mengenakan rompi antipeluru dengan tulisan "Press" dan mengenakan helm. Dia ditembak di kepala oleh penembak jitu Israel. Rekan-rekan Abu Akleh juga ditembak ketika mencoba menyelamatkannya.
Raja Yordania Abdullah II memberikan penghargaan medali kepada mendiang jurnalis veteran Aljazirah, Shireen Abu Akleh. Medali tersebut sebagai penghormatan atas peran Abu Akleh dalam meliput kejahatan pendudukan Israel di Palestina.
Pemberian medali tersebut dilakukan dalam upacara resmi yang menandai peringatan Hari Kemerdekaan Yordania ke-76, yang diadakan di Istana Al Husseiniya, Rabu (25/5/2022). Medali tersebut diterima oleh kakak Shireen Abu Akleh, Antoine Abu Akleh atas nama keluarga.
"Raja telah menganugerahkan Perintah Kemerdekaan Tingkat Pertama kepada jurnalis syahid Shireen Abu Akleh, sebagai penghargaan atas perannya yang sangat besar sebagai reporter lapangan, dan kehormatan dalam menjalankan tugasnya dengan berani di wilayah pendudukan Palestina dan menyampaikan penderitaan rakyat Palestina," kata pernyataan Kerajaan Yordania, dilansir Middle East Monitor.
Pemakaman Abu Akleh diwarnai kekerasan oleh pasukan Israel. Pembawa jenazah Abu Akleh dipukuli dengan tongkat oleh polisi Israel. Raja Abdullah II menggambarkan pembunuhan Abu Akleh sebagai kejahatan dan serangan terhadap kebebasan pers. Raja Abdullah II telah menginstruksikan Jordan Media Institute untuk meluncurkan Beasiswa Tahunan Shireen Abu Akleh bagi perempuan dari Palestina untuk memperoleh gelar master dalam bidang jurnalisme dan studi media.