Rabu 01 Jun 2022 15:45 WIB

Sejarah Terukir, Ini Menteri Muslimah Pertama Australia

Menteri Perindustrian Australia Ed Husic diketahui juga merupakan seorang Muslim.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Anne Aly.
Foto: ABC
Anne Aly.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Kabinet pemerintahan baru perdana menteri Australia, Anthony Albanese, telah dilantik, Rabu (1/6). Terdapat 13 menteri perempuan, termasuk seorang Muslimah bernama Anne Aly yang ditunjuk sebagai menteri pemuda. Dia menjadi wanita Muslim pertama yang menjabat sebagai menteri di Negeri Kanguru.

Upacara pengambilan sumpah dilakukan Gubernur Jenderal David Hurley di Canberra. Acara pelantikan dilangsungkan 11 hari setelah Partai Buruh pimpinan Anthony Albanese memenangkan pemilu atas kaum konservatif yang sedang berkuasa.

Baca Juga

Selain Anne Aly yang mencetak sejarah sebagai perempuan Muslim pertama sebagai menteri di Australia, kabinet pemerintahan Albanese memiliki satu lagi seorang menteri Muslim, yakni Ed Husic. Dia ditunjuk sebagai menteri perindustrian.

Selain Muslim, Albanese turut merangkul tokoh pribumi Australia sebagai menteri, yakni Linda Burnley. Dia menjadi perempuan pertama dan satu-satunya orang pribumi kedua, yang menjabat sebagai menteri urusan pribumi.

“Bangga memimpin pemerintahan inklusif yang beragam seperti di Australia sendiri. Selamat datang di semua anggota (Partai) Buruh yang baru ini,” tulis Albanese lewat akun Twitter pribadinya, dikutip laman TRT World.

Kabinet Albanese mencakup beberapa wajah baru serta beberapa anggota parlemen yang menjabat di pemerintahan Partai Buruh sebelumnya. Mereka terakhir memegang kekuasaan sembilan tahun lalu.

“Kami memiliki banyak talenta di pihak parlemen kami. Ini adalah pemerintahan Partai Buruh yang paling berpengalaman dalam sejarah kami sejak federasi,” ucap Albanese.

Menteri luar negeri di pemerintahan Albanese, yakni Penny Wong, telah dilantik lebih dulu pekan lalu. Hal itu memungkinkannya untuk menghadiri KTT Quad di Tokyo, Jepang. Dalam pertemuan tersebut, Penny Wong bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement