REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati mengatakan pada Ahad (5/6/2022), bahwa Israel menciptakan krisis baru dengan melanggar batas sumber daya Lebanon di perairan yang disengketakan. Padahal kedua negara berharap untuk mengembangkan sumber daya energi lepas pantai.
"Upaya musuh Israel untuk menciptakan krisis baru, dengan melanggar batas kekayaan maritim Lebanon, dan memaksakan kondisi di daerah yang disengketakan di mana Lebanon menganut hak-haknya, sangat berbahaya," kata Mikati dalam sebuah pernyataan.
Dikutip dari Alarabiyah, Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan, bahwa setiap kegiatan di zona maritim yang disengketakan dengan Israel adalah provokatif dan bermusuhan. Pernyataan ancaman ini disampaikan di akun kepresidenan Lebanon.
Aoun menambahkan bahwa pembicaraan untuk membatasi perbatasan laut selatan Lebanon masih berlangsung. Dalam tweet lain, kepresidenan mengatakan, bahwa kapal Energean Power telah memasuki perairan yang disengketakan.
Aoun telah membahas masalah tersebut dengan Mikati. Dia pun meminta tentara untuk memberinya informasi yang akurat dan resmi tentang masalah tersebut.