Rabu 08 Jun 2022 12:31 WIB

Cara Korsel Buka Akses Informasi untuk Penyandang Disabilitas

Community Media Foundation Busan menyediakan akses informasi untuk difabel.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolandha
Organisasi Community Media Foundation milik Korea di Kota Busan memfasilitasi edukasi media secara gratis ke masyarakat.
Foto:

Lee mengungkapkan bahwa saat ini mereka tengah mengembangkan bioskop untuk penyandang disabilitas tunanetra. Republika masuk ke sebuah ruangan uji coba bioskop tersebut. Di sana, ruangan berukuran sekitar 4x4 meter tersebut dibentuk untuk mensimulasikan ruangan bioskop dengan fasilitas penyandang disabilitas tunanetra, dengan disediakan jalan pemandu berwarna kuning (guiding block). Agar kawan-kawan difabel dapat 'menonton' film, audio juga menjelaskan adegan dan pemandangan di film.

Menurut Lee, fasilitas semacam ini bukanlah hal baru di lembaga mereka. Sebelumnya mereka juga telah mengembangkan televisi untuk para difabel.

Asisten Manager Departemen Akses Media (Assistant Manager of Media Access Department) Cho Hyowon menambahkan, pihaknya telah memproduksi sekitar 2 juta televisi untuk para difabel. Sama seperti bioskop untuk penyandang disabilitas tunanetra, televisi tersebut juga akan menjelaskan mengenai pemandangan dan adegan dalam tayangan. 

photo
Organisasi Community Media Foundation milik Korea di Kota Busan memfasilitasi edukasi media secara gratis ke masyarakat. - (Republika/Idealisa)

Sedangkan untuk penyandang disabilitas tunarungu, televisi akan menerjemahkan audio tayangan melalui artificial intelligence yang memperagakan bahasa isyarat, serta tulisan untuk dibaca.

"Kami membuat dua jenis televisi yaitu tahun 2018-2019 dan 2020-2021. Jumlahnya dua juta televisi dan kami berupaya meningkatkan jumlahnya," jelas Cho.

Tidak hanya melalui televisi, tayangan bagi penyandang disabilitas juga disediakan secara online dengan aplikasi yang dikembangkan oleh organisasi ini. Community Media Foundation juga menjadi penerjemah bahasa isyarat untuk film yang ditayangkan di Busan International Film Festival.

Organisasi ini juga menyediakan penyewaan alat-alat penyiaran seperti kamera, ruang editing dan lainnya secara gratis.  Hasil editing video milik masyarakat di organisasi tersebut banyak juga yang dibeli oleh stasiun televisi untuk ditayangkan.

Selain itu, organisasi ini juga penting untuk menangkal penyebaran informasi hoaks di masyarakat. Ketua (Chairman of the Board) Community Media Foundation Jo Hangyu mengatakan, melihat pentingnya keberadaan organisasi ini, rencananya jumlah cabang Community Media Foundation akan ditambah.

 

"Saat ini sudah ada 10 cabang, yang pertama dibuka di Busan ini. Rencananya akan ditambah menjadi 25 cabang dalam waktu dekat," ujar Jo Hangyu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement