Sabtu 11 Jun 2022 18:51 WIB

Nelayan Brasil Ditahan dalam Kasus Hilangnya Jurnalis Inggris di Hutan Amazon

Jurnalis Inggris Dom Phillips hilang saat liputan suku terasing di hutan Amazon.

Rep: Rahma Sulistya, Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Jurnalis Inggris Dom Phillips (kanan) dan warga suku Yanomami berjalan di Desa Maloca Papiu, negara bagian Roraima, Brasil, November 2019. Kelompok masyarakat adat melaporkan bahwa Phillips dan pakar masyarakat adat Bruno Araujo Pereira hilang di daerah terasing hutan Amazon pada Senin (6/6/2022).
Foto:

Pihaknya akan melakukan pemindaian sekitar bawah tanah untuk memverifikasi. Pihaknya belum bisa mengonfirmasi keberadaan bukti yang valid."Tapi kami akan melihat apakah ada sesuatu di sana yang bisa mengidentifikasi tentang dua orang yang hilang itu," kata Maciel.

Polisi memfokuskan penyelidikan mereka terhadap pemburu liar dan nelayan ilegal di daerah tersebut. Pereira sering bentrok dengan kelompok-kelompok ini saat ia mengorganisir patroli adat di suaka margasatwa lokal.

Saksi mata mengatakan mereka terakhir melihat Phillips pada Ahad. Philips adalah seorang reporter freelance yang menulis untuk The Guardian dan The Washington Post. Sementara itu, Pereira merupakan seorang ahli suku terasing, pernah menjadi pejabat senior di lembaga adat pemerintah Funai.

Wilayah liar dan tanpa hukum telah memikat geng penyelundup kokain, bersama dengan penebang liar, penambang, dan pemburu. Hilangnya para korban ini telah bergema secara global, dengan ikon Brasil dari sepak bola besar Pele hingga penyanyi Caetano Veloso bergabung dengan politisi, aktivis lingkungan, dan hak asasi manusia dalam mendesak Presiden Jair Bolsonaro untuk mengintensifkan pencarian.

Bolsonaro mengatakan bahwa angkatan bersenjata Brasil bekerja "tanpa lelah" untuk menemukan kedua pria itu dalam acara KTT Amerika di Los Angeles, Jumat.

Jalan-jalan di Atalaia do Norte, kota tepi sungai terbesar di dekat tempat korban terakhir terlihat, menjadi sibuk dalam beberapa hari terakhir dengan tentara di truk bersama dengan suara helikopter. Sekitar 150 tentara telah dikerahkan melalui perahu sungai untuk memburu orang-orang yang hilang dan mewawancarai penduduk setempat, Jumat (10/6/2022). Tim pencari asli telah mencari korban sejak Ahad lalu.

Perahu-perahu yang membawa polisi dan petugas pemadam kebakaran melakukan penyelaman di daerah bervegetasi keruh di sepanjang tepi Sungai Itacoa. Kano juga digunakan untuk mencari jejak kedua pria itu di perairan dangkal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement