REPUBLIKA.CO.ID, MANILA - Presiden terpilih Filipina Ferdinand Marcos Jr membentuk kabinet baru setelah terpilih dalam pemungutan suara bulan lalu. Ia menunjuk mantan kepala militer Jose Faustino sebagai menteri pertahanan negara, Jumat (17/6/2022).
Sekretaris pers Marcos, Trixie Cruz-Angeles mengatakan, Faustino awalnya akan menjadi pejabat yang bertanggung jawab atas kementerian pertahanan, sejalan dengan aturan yang melarang perwira militer mengambil jabatan menteri selama setahun setelah pensiun. Namun ia kemudian akan menjadi kepala pertahanan.
Ketika ia mengambil jabatan akhir bulan ini, Faustino harus menyeimbangkan hubungan Filipina dengan Washington dan Beijing, yang melanjutkan sikap tegas dalam mengeklaim hampir semua Laut Cina Selatan. Ia juga harus menghadapi pemberontakan selama puluhan tahun oleh pemberontak Maois dan ancaman berkelanjutan dari ekstremisme Muslim yang kejam di Filipina selatan yang bergejolak.
Faustino adalah panglima militer ke-10 yang bertugas di bawah Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Ia memimpin 143.000 personel militer selama empat bulan tahun lalu.
Hubungan antara Amerika Serikat dan bekas jajahannya di Asia telah menjadi rumit di bawah Duterte. Seperti diketahui Duterte telah mengkritik kebijakan luar negeri AS dan mencari hubungan yang lebih dekat dengan Cina, sejak berkuasa pada 2016.
Marcos akan dilantik sebagai presiden pada 30 Juni. Ia belum mencalonkan menteri luar negerinya.