Sabtu 25 Jun 2022 03:35 WIB

WHO Pertimbangkan Cacar Monyet Sebagai Darurat Global

WHO dinilai terapkan standar ganda dalam menanggapi wabah cacar monyet di negara kaya

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Pengunjung berjalan di lorong Pasar Shilihe yang dikenal sebagai pasar binatang piaraan dan barang-barang antik terbesar di Beijing, China, Sabtu (18/6/2022). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggelar komite darurat untuk mempertimbangkan wabah cacar monyet yang terus menyebar sebagai darurat global.
Foto:

Orang-orang yang terinfeksi kerap mengalami gejala seperti demam, gatal-gatal, dan ruam. Sebagian besar pulih dalam waktu beberapa pekan tanpa pengobatan medis. Bahkan bila WHO mengumumkan cacar monyet sebagai darurat global masih belum diketahui dampaknya.

WHO mendeklarasikan pandemi virus korona sebagai darurat internasional tapi hanya beberapa pemerintah yang menyadarinya sampai Maret ketika organisasi itu menggambarkannya sebagai pandemi, beberapa pekan setelah sejumlah pihak berwenang melakukannya.

WHO kemudian dikritik atas beberapa kesalahan langkah sepanjang pandemi. Sejumlah pakar mengatakan mungkin hal ini yang menahan WHO bergerak lebih cepat dalam merespon cacar monyet.

"Setelah Covid-19, WHO tidak ingin menjadi yang terakhir mendeklarasikan cacar monyet sebagai situasi darurat," kata wakil presiden Center for Global Development Amanda Glassman.

"Ini mungkin tidak meningkatkan tingkat Covid-19 seperti darurat, tapi masih darurat kesehatan global yang perlu diatasi," tambahnya.

Epidemiolog dan wakil kanselir Universitas KwaZulu-Natal di Afrika Selatan Salim Abdool Karim mengatakan WHO dan lembaga lain seharusnya bertindak lebih banyak untuk menghentikan penyebaran cacar monyet di Afrika dan tempat lain. Tapi tidak ia tidak yakin deklarasi darurat global akan membantu.

"Ada gagasan yang salah tempat Afrika itu benua miskin dan tidak berdaya, pada faktanya kami tahu bagaimana menghadapi epidemi," kata Abdool Karim. Ia mengatakan menghentikan wabah pada dasarnya tergantung pada hal-hal seperti pengawasan, isolasi pasien dan edukasi publik.

"Untuk menghentikan cacar monyet mungkin mereka membutuhkan vaksin di Eropa, tapi di sini, kami telah mengendalikannya dengan langkah yang sangat sederhana," katanya. 

sumber : Reuters/AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement