REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBO -- Mahasiswa Sri Lanka dan kelompok-kelompok lain berencana untuk memprotes Ranil Wickremesinghe yang akan maju dalam pencalonan presiden secara penuh. Sedangkan anggota parlemen berkumpul di parlemen untuk merampungkan kandidat pengganti Gotabaya Rajapaksa.
Kandidat lain dalam pencalonan presiden adalah pemimpin oposisi utama partai Samagi Jana Balawegaya Sajith Premadasa dan anggota parlemen senior partai berkuasa yang menjabat sebagai menteri media massa dan sebagai juru bicara kabinet Dullas Alahapperuma. Perdana menteri enam kali Wickremesinghe mengambil alih sebagai presiden sementara setelah pemberontakan rakyat di tengah krisis ekonomi. Rajapaksa melarikan diri ke Singapura dan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden.
"Saya ingin rakyat Sri Lanka tahu bahwa saya akan mengambil keputusan yang tepat pada waktu yang tepat untuk melindungi kepentingan nasional tanah air saya dan hak-hak semua rekan saya rakyat Sri Lanka," kata Premadasa di Twitter mengatakan dia sedang menuju ke parlemen.
Partai-partai politik akan mengajukan calon presiden pada Selasa (19/7). Pemungutan suara oleh anggota parlemen akan dilakukan pada Rabu (20/7), untuk menentukan sosok yang akan menyelesaikan masa jabatan Rajapaksa yang dijadwalkan berakhir pada 2024.
Dipukul keras oleh pandemi dan pemotongan pajak oleh pemerintah Rajapaksa, Sri Lanka berada di tengah-tengah krisis ekonomi terburuk sejak memenangkan kemerdekaan dari Inggris pada 1948. Inflasi lebih dari 50 persen dan mengalami kekurangan makanan, bahan bakar, serta obat-obatan. Kondisi ini telah membawa ribuan orang turun ke jalan dalam beberapa bulan protes yang memuncak pada penggulingan Rajapaksa.