Selasa 02 Aug 2022 10:51 WIB

Ayman Al Zawahiri, Seorang Dokter yang Jadi Pemimpin Alqaeda

Zawahiri menggantikan Osama bin Laden sebagai pemimpin Alqaeda

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Osama bin Laden (kiri) dan Ayman Al-Zawahiri (kanan), potret dua sahabat.
Foto:

Pihak berwenang Mesir melakukan tindakan keras terhadap kelompok Jihad Islam setelah upaya pembunuhan terhadap Presiden Hosni Mubarak pada Juni 1995 di Addis Ababa.  Zawahiri  menanggapi tindakan pihak berwenang dengan memerintahkan serangan pada 1995 terhadap kedutaan Mesir di Islamabad.  

Dua mobil berisi bahan peledak menabrak gerbang kompleks Kedutaan Mesir yang menewaskan 16 orang.  Pada 1999, pengadilan militer Mesir menghukum mati Zawahiri secara in absentia.  Saat itu dia menjalani kehidupan sederhana sebagai seorang militan setelah membantu Osama Bin Laden membentuk Alqaeda.

Sebuah rekaman video yang ditayangkan oleh Aljazirah pada 2003 menunjukkan Zawahiri dan Osama bin Laden sedang berjalan di lereng gunung berbatu. Video ini memberikan angin segar kepada intelijen Barat karena dapat memberikan petunjuk tentang keberadaan mereka.

Selama bertahun-tahun Zawahiri diyakini bersembunyi di sepanjang perbatasan terlarang antara Pakistan dan Afghanistan.  Dia mengambil alih kepemimpinan Alqaeda pada 2011 setelah Navy Seal AS membunuh Osama bin Laden di tempat persembunyiannya di Pakistan.  Sejak itu dia berulang kali menyerukan jihad global. Dia kerap membawa senapan Ak-47 di sisinya ketika merekam pesan video.  Dalam pidato untuk Osama bin Laden, Zawahiri berjanji melanjutkan serangan ke Barat.

"Anda tidak akan memimpikan keamanan sampai kami menjalaninya sebagai kenyataan dan sampai Anda meninggalkan tanah Muslim," ujar Zawahiri dalam pesan videonya.

Kemunculan ISIS pada 2014-2019 di Irak dan Suriah menarik perhatian dari otoritas kontra-terorisme Barat. Zawahiri kerap mencoba membangkitkan gairah perlawanan dengan membuat komentar mengenai isu-isu sensitif seperti kebijakan AS di Timur Tengah atau tindakan Israel terhadap Palestina. Tetapi penyampaiannya dinilai kurang memiliki daya tarik seperti Osama bin Laden.

Pada tingkat praktis, Zawahiri diyakini telah terlibat dalam beberapa operasi terbesar Alqaeda. Dia membantu mengatur serangan pada 2001, ketika pesawat yang dibajak oleh Alqaeda digunakan untuk membunuh 3.000 orang di Amerika Serikat.  Dia didakwa atas dugaan perannya dalam pemboman pada 1998 di kedutaan besar AS di Kenya dan Tanzania. FBI membuat sayembara dengan hadiah 25 juta dolar AS untuk penangkapan Zawahiri.

Zawahiri lahir pada 1951 dari keluarga terkemuka di Kairo. Zawahiri adalah cucu dari imam besar Madjid Al Azhar, yang merupakan salah satu masjid terpenting dalam Islam. Zawahiri dibesarkan di pinggiran kota Maadi yang rimbun di Kairo. Ini adalah tempat yang disukai oleh ekspatriat dari negara-negara Barat. Zawahiri adalah putra seorang profesor farmakologi. Zawahiri pertama kali memeluk fundamentalisme Islam pada usia 15 tahun.

Zawahiri terinspirasi oleh ide-ide revolusioner dari penulis Mesir, Sayyid Qutb, yang merupakan seorang Islamis yang dieksekusi pada 1966 dengan tuduhan mencoba menggulingkan negara. Orang-orang yang belajar dengan Zawahiri di Fakultas Kedokteran Universitas Kairo pada 1970-an menggambarkan dirinya sebagai seorang pemuda yang bersemangat. Seperti pemuda pada umumnya, dia kerap pergi ke bioskop, mendengarkan musik, dan bercanda dengan teman-temannya.  

“Ketika dia keluar dari penjara, dia adalah orang yang sama sekali berbeda,” kata seorang dokter yang belajar dengan Zawahiri, dan menolak untuk disebutkan namanya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement