REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- China mengumumkan pada Jumat (6/8/2022) bahwa pihaknya menghentikan dialog dengan Amerika Serikat (AS) di sejumlah bidang, termasuk antara komandan militer tingkat teater dan tentang perubahan iklim. Hal ini berkaitan dengan kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan.
Kementerian luar negeri China mengatakan pihaknya juga menangguhkan pertukaran dengan Washington untuk melawan kejahatan lintas batas dan perdagangan narkoba, semua tindakan yang disebut Washington "tidak bertanggung jawab."
Marah karena Pelosi menjadi pengunjung tingkat tertinggi AS dalam 25 tahun ke Taiwan, China meluncurkan latihan militer di laut dan langit di sekitar Taiwan pada Kamis (4/8/2022). Latihan tembakan langsung, yang terbesar yang pernah dilakukan oleh China di Selat Taiwan, dijadwalkan akan berlanjut hingga Ahad (7/8/2022) siang.
Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan pada bahwa mereka mengerahkan jet untuk memperingatkan pesawat China yang dikatakan memasuki zona pertahanan udara pulau itu. Beberapa di antaranya melintasi garis tengah Selat Taiwan, penyangga tidak resmi yang memisahkan kedua belah pihak.
Secara total 68 pesawat militer China dan 13 kapal angkatan laut yang melakukan misi di selat itu, kata kementerian itu. Komando Teater Timur China dari Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka melakukan latihan udara dan laut di utara, barat daya dan timur Taiwan pada Jumat "untuk menguji kemampuan tempur gabungan pasukan."
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Washington telah berulang kali menjelaskan kepada Beijing bahwa pihaknya tidak mencari krisis atas kunjungan Pelosi ke Taiwan awal pekan ini selama tur kongres di Asia. "Tidak ada pembenaran untuk respons militer yang ekstrem, tidak proporsional, dan meningkat ini," katanya dalam konferensi pers di sela-sela pertemuan regional ASEAN di Kamboja.
"Sekarang, mereka telah mengambil tindakan berbahaya ke tingkat yang baru," katanya menambahkan.
Blinken menekankan bahwa Amerika Serikat tidak akan mengambil tindakan untuk memprovokasi krisis. Tetapi, AS terus mendukung sekutu regional dan melakukan transit udara dan laut standar melalui Selat Taiwan.