Senin 22 Aug 2022 03:25 WIB

Zelensky Minta Warganya Waspada Jelang Hari Kemerdekaan

Ukraina akan menandai 31 tahun kemerdekaan dari pemerintahan Soviet.

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mendesak warga Ukraina untuk waspada menjelang perayaan Hari Kemerdekaan pada Rabu (24/8/2022).
Foto: AP Photo/Evgeniy Maloletka
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mendesak warga Ukraina untuk waspada menjelang perayaan Hari Kemerdekaan pada Rabu (24/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mendesak warga Ukraina untuk waspada menjelang perayaan Hari Kemerdekaan pada Rabu (24/8/2022). Ukraina akan menandai 31 tahun kemerdekaan dari pemerintahan Soviet. Pemerintah bahkan berencana memperketat dan menambah jam malam di Kharkiv.

Peringatan ini datang setelah terjadinya ledakan baru yang menghantam Krimea dan sebuah rudal melukai 12 warga sipil di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir.

Dalam pidatonya, Zelensky mengatakan Ukraina tidak boleh membiarkan Moskow "menyebarkan kesedihan dan ketakutan" menjelang peringatan 24 Agustus, yang juga terjadi enam bulan setelah Rusia memulai invasi skala penuh ke Ukraina," kata Zelensky pada Sabtu.

Gubernur regional Oleh Synehub menegaskan bahwa jam malam di kota terbesar kedua Ukraina, Kharkiv, akan diperpanjang sepanjang hari Rabu. Jam malam biasanya berlangsung dari pukul 10 malam hingga 6 pagi di kota timur laut, yang secara teratur dilanda serangan Rusia.

"Tetap di rumah dan perhatikan peringatan!" Synehub menulis kepada penduduk di aplikasi perpesanan Telegram.

Pada Sabtu, sebuah rudal Rusia menghantam daerah perumahan di kota Ukraina selatan tidak jauh dari pembangkit listrik tenaga nuklir, melukai 14 warga sipil.

Para pejabat Ukraina mengatakan, serangan di stasiun nuklir Pivdennoukrainsk (Ukraina Selatan) dan penembakan baru di dekat stasiun Zaporizhzhia, yang terbesar di Eropa, menghidupkan kembali kekhawatiran akan kecelakaan nuklir.

Zelenskiy dalam pidatonya juga secara tidak langsung merujuk pada serangkaian ledakan baru-baru ini di Krimea, wilayah Ukraina yang dianeksasi Rusia pada 2014.

Ukraina belum mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi analis mengatakan setidaknya beberapa telah dimungkinkan oleh peralatan baru yang digunakan oleh pasukannya.

"Anda benar-benar dapat merasakan Krimea di udara tahun ini, bahwa pendudukan di sana hanya sementara dan bahwa Ukraina akan kembali," kata Zelenskiy.

Dalam serangan terbaru di Krimea, gubernur yang ditunjuk Rusia, yang tidak diakui oleh Barat, mengatakan sebuah pesawat tak berawak telah menyerang sebuah bangunan di dekat markas besar armada Laut Hitam Rusia pada Sabtu pagi.

“Sebuah drone terbang ke atap. Itu terbang rendah,” kata Mikhail Razvozhayev di Telegram. "Itu jatuh tepat di atas markas armada. Itu jatuh di atap dan terbakar. Serangan itu gagal."

Razvozhayev mengatakan sistem anti-pesawat di kawasan itu kembali beroperasi dan meminta penduduk untuk berhenti merekam dan menyebarkan gambar tentang cara kerjanya.

Media Ukraina melaporkan ledakan di kota-kota terdekat, di antaranya resor Yevpatoriya, Olenivka dan Zaozyornoye.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement