REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut) telah merilis peringatan dan perintah siaga untuk menghadapi topan Hinnamor, Senin (5/9/2022). Topan tersebut sudah bergerak mendekat ke Semenanjung Korea.
Menurut Badan Meteorologi Korsel, Hinnamor bergerak ke utara dengan kecepatan 19 kilometer per jam. Topan itu diperkirakan akan mencapai perairan Pulau Jeju pada Senin malam waktu setempat. Selanjutnya topan bakal bergerak dan mendarat di 90 kilometer barat daya kota pelabuhan Busan pada Selasa (6/9/2022) pagi.
Selain Busan, peringatan badai juga sudah dikeluarkan di sejumlah kota lainnya seperti Gwangju, Daegu, dan Ulsan. "Angin kencang dan hujan lebat diperkirakan terjadi di seluruh negeri hingga Selasa karena topan. Sementara akan ada tempat-tempat di mana gelombang sangat tinggi melintasi pemecah gelombang dan jalan tepi pantai dibarengi badai serta tsunami," kata Badan Meteorologi Korsel, dikutip laman the Straits Times.
Badan Penanggulangan Bencana Korsel sudah dalam mode siaga. Untuk pertama kalinya dalan lima tahun, mereka meningkatkan postur tanggap daruratnya ke level tertinggi untuk menghadapi topan Hinnamor.
Presiden Korsel Yoon Suk-yeol telah mengadakan pertemuan dengan pejabat dari otoritas-otoritas yang relevan untuk meninjau sistem respons. Dia berjanji melakukan segala upaya untuk meminimalisasi dampak kerusakan akibat Hinnamor.
Korut juga telah menerbitkan peringatan kepadanya warganya tentang akan datangnya topan Hinnamor. "Pejabat Korut telah memeriksa bangunan yang berisiko banjir atau runtuh, sementara kapal penangkap ikan di laut ditarik ke pelabuhan karena topan Hinnamor diperkirakan akan membawa hujan lebat," kata media pemerintah Korut, Korean Central News Agency (KCNA) dalam laporannya.
Menurut KCNA, pemerintah Korut telah mengambil langkah-langkah guna meminimalisasi kerusakan di titik-titiko yang kerap dilanda tanda longsor. Pemeriksaan terhadap infrastruktur transportasi, termasuk kereta api dan bus, turut dilakukan.