REPUBLIKA.CO.ID,NAIROBI -- Kementerian Pertahanan Rwanda dan Angkatan Bersenjata Kongo mengatakan tentara Rwanda membunuh seorang prajurit Kongo yang melintasi perbatasan dua negara. Kementerian pertahanan mengatakan prajurit itu masuk ke distrik Rubavu, Rwanda.
Kemudian ia mulai menembaki menara penjaga Angkatan Bersenjata Rwanda. Juru bicara tentara Kongo Kolonel Guillaume Ndjike mengatakan prajurit itu merupakan rekrutan baru yang mungkin tersesat di perbatasan selama patroli malam. Ia menambahkan penyelidikan atas insiden ini sedang dilakukan.
"Setelah diverifikasi memang ada elemen angkatan bersenjata Republik Demokratik Kongo, yang baru direkrut," kata Ndjike, Sabtu (19/11).
Ketegangan antara Kongo dan Rwanda dalam beberapa bulan terakhir kian memanas setelah Kongo menuduh Rwanda mendukung kelompok pemberontak M23 yang telah memerangi pemerintah Kongo selama sepuluh tahun. Rwanda membantah tuduhan tersebut.
Perdana Menteri Kongo Sama Lukonde yang mewakili Presiden Felix Tshisekedi dalam pertemuan negara-negara bahasa Prancis di Tunisia menolak difoto satu panggung dengan Presiden Rwanda Paul Kagame. Hal ini disampaikan juru bicara pemerintah Kongo melalui pernyataannya.
M23 telah menggelar beberapa serangan di timur Kongo pada tahun ini. Bentrokan antara angkatan bersenjata dan pemberontak mengakibatkan ribuan warga sipil mengungsi sejak Maret lalu.
Kekuatan-kekuatan kawasan berusaha meredakan ketegangan antara Rwanda dan Kongo. Komunitas Timur Afrika mengatakan Jumat (18/11) lalu mantan Presiden Kenya Uhuru Kenyatta dan Presiden Kagame sepakat pemberontak M23 harus menghentikan serangan dan mundur dari daerah yang telah direbut kembali di timur Kongo.