Selain itu, Morrison juga membela diri dengan menyatakan kantornya telah memberi tahu mantan Menteri Keuangan Simon Birmingham bahwa perdana menteri juga mengambil alih departemen keuangan. Namun Birmingham belum diberitahu.

"Saya mengakui bahwa pengaturan yang tidak diungkapkan telah menyebabkan pelanggaran yang tidak disengaja dan menyampaikan permintaan maaf kepada mereka yang tersinggung," kata Morrison.

“Saya tidak meminta maaf karena mengambil tindakan, terutama tindakan redundansi (kekuasaan menteri) yang hati-hati, dalam krisis nasional untuk menyelamatkan nyawa dan mata pencaharian,” tambahnya.

Morrison pun membela dalam kepemimpinannya, Australia dinilai melawan Cina di antara pencapaian terbesarnya saat menjabat dari Agustus 2018 hingga Mei tahun ini. “Kami menentang rezim Cina yang mengintimidasi yang berusaha memaksa dan memaksakan demokrasi kami melalui ancaman, sanksi, dan intimidasi,” kata Morrison.

Hubungan bermasalah Australia dengan China menunjukkan tanda-tanda membaik di bawah pemerintahan Partai Buruh. Penerus Morrison, Perdana Menteri Anthony Albanese bulan ini mengadakan pertemuan bilateral resmi pertama Australia dengan Presiden China Xi Jinping sejak pendahulu Perdana Menteri Morrison Malcolm Turnbull pada 2016.

Dalam menyerukan kecaman Morrison, Albanese mengatakan, mantan perdana menteri itu telah menunjukkan keangkuhan, arogansi, dan penyangkalan tetapi tidak ada penyesalan. “Dia berutang permintaan maaf kepada rakyat Australia atas perusakan demokrasi, dan itulah mengapa mosi ini harus didukung oleh setiap anggota DPR ini,” katanya.

Morrison adalah anggota parlemen pertama yang menerima mosi tidak percaya oleh Parlemen sejak mantan menteri konservatif Bruce Billson pada 2018. Billson dengan suara bulat menerima mosi tidak percaya karena tidak menyatakan bahwa menerima gaji sektor swasta sebelum pensiun dari Parlemen.

Ikuti Whatsapp Channel Republika