Senin 12 Dec 2022 14:29 WIB

AS akan Berikan Bantuan kepada Ukraina Secara Berkelanjutan 

AS telah menjanjikan bantuan militer senilai 38 miliar dolar AS untuk Ukraina.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Seorang pria mengendarai sepeda motor di depan rumah-rumah yang telah hancur selama pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina di kota Arhanhelske, Ukraina, yang baru saja dibebaskan, Senin, 5 Desember 2022. Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengisyaratkan bahwa, pemerintahan Presiden Joe Biden siap memberikan bantuan kepada Ukraina secara berkelanjutan untuk memerangi invasi Rusia.
Foto: AP/Evgeniy Maloletka
Seorang pria mengendarai sepeda motor di depan rumah-rumah yang telah hancur selama pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina di kota Arhanhelske, Ukraina, yang baru saja dibebaskan, Senin, 5 Desember 2022. Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengisyaratkan bahwa, pemerintahan Presiden Joe Biden siap memberikan bantuan kepada Ukraina secara berkelanjutan untuk memerangi invasi Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengisyaratkan bahwa, pemerintahan Presiden Joe Biden siap memberikan bantuan kepada Ukraina secara berkelanjutan untuk memerangi invasi Rusia. AS telah menjanjikan bantuan militer senilai 38 miliar dolar AS, dan telah mengirimkan bantuan langsung ke Ukraina senilai 13 miliar dolar AS.

Dalam sebuah wawancara di program "60 Menit" CBS, Yellen ditanya berapa lama dukungan AS terhadap Ukraina berlangsung. Yellen kemudian menjawab, "Selama diperlukan".

Baca Juga

Yellen juga memberikan acungan jempol pada upaya baru AS dan sekutunya untuk membatasi pendapatan Rusia dari ekspor minyak.  Negara-negara Kelompok Tujuh (G7) dan Uni Eropa membatasi ekspor minyak Rusia.

“Pembatasan harga baru berlaku awal minggu ini, menurut saya sejauh ini, sangat bagus,” kata Yellen, dilaporkan Bloomberg, Senin (12/12/2022).

CBS juga berbicara dengan Wakil Menteri Keuangan, Wally Adeyemo, yang mengutip kerusakan yang ditimbulkan oleh sanksi terhadap ekonomi Rusia. Dia menyoroti kecermatan yang dimiliki pemerintahan Biden dalam aktivitas pemerintah Rusia.

“Kami dapat melihat tentang upaya Rusia untuk menghindari sanksi kami. Intelijen kami juga melihat tentang apa yang dibutuhkan Rusia untuk melanjutkan perangnya di Ukraina," kata Adeyemo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement