REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Sebuah perusahaan Amerika Serikat (AS) mengirim tim untuk menyelidiki pecahnya akuarium terbesar yang terletak di lobi hotel di Jerman. Reynolds Polymer Technology memproduksi dan memasang komponen silinder tangki AquaDom.
"Pada titik ini, terlalu dini untuk menentukan faktor penyebabnya," ujar pernyataan Reynolds Polymer Technology.
Polisi mengatakan, mereka tidak menemukan bukti adanya tindakan jahat. Namun penyebab pecahnya akuarium terbesar itu belum diketahui. Pada Jumat (15/12) sekitar pukul 06.00 pagi waktu setempat, akuarium AquaDom pecah dan melukai dua orang.
Pejabat tinggi keamanan Berlin, Iris Spranger, mengatakan, indikasi pertama menunjukkan material yang sudah lemah. Sementara para pejabat mengatakan, bangunan hotel itu dinilai aman.
Pemerintah setempat mengatakan, hampir 1.500 ikan yang ada di dalam tangki mati pada saat akuarium pecah. Tetapi beberapa ikan di dasar tangki berhasil diselamatkan. Sekitar 400 hingga 500 ikan dievakuasi ke akuarium lainnya.
Akuarium AquaDom dibuka pada Desember 2003 dan dimodernisasi pada 2020. Reynolds Polymer yang berbasis di Colorado mengatakan di situs webnya bahwa, 41 panel akrilik digunakan untuk membangun silinder tangki. Perusahaan mengatakan, mereka memberikan perhatian yang tulus kepada tamu hotel dan pekerja yang terkena dampak atas pecahnya AquaDom.
"Kami juga sangat sedih dengan hewan dan kehidupan air yang hilang," ujar Reynolds Polymer .