Senin 19 Dec 2022 12:29 WIB

Pekan Ini Menlu Australia akan Kunjungi China

Kunjungan ini menandakan peningkatan dalam hubungan diplomatik China dan Australia.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, kiri, bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G-20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia. Menlu Australia, Penny Wong akan bertemu Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan mengadakan Dialog Luar Negeri dan Strategis Australia-China keenam.
Foto: Mick Tsikas/AAP Image via AP
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, kiri, bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G-20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia. Menlu Australia, Penny Wong akan bertemu Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan mengadakan Dialog Luar Negeri dan Strategis Australia-China keenam.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong akan mengunjungi China pekan ini. Perdana Menteri Anthony Albanese pada Senin (19/12/2022) mengatakan, kunjungan ini menandakan peningkatan dalam hubungan diplomatik antara Beijing dan Canberra.

Wong akan bertemu Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan mengadakan Dialog Luar Negeri dan Strategis Australia-China keenam. Kunjungan Wong juga bertepatan dengan peringatan 50 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara yang jatuh pada Rabu (21/12/2022). Kunjungan ini akan menjadi kunjungan pertama menteri Australia ke China sejak 2019, dan pembicaraan formal pertama di Beijing antara diplomat tinggi kedua negara sejak 2018.

"Australia mencari hubungan yang stabil dengan China, kami akan bekerja sama, dan terlibat dalam kepentingan nasional," kata Albanese dalam sebuah pernyataan.

Hubungan diplomatik antara Australia dan mitra dagang utamanya China telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Beijing menjatuhkan sanksi pada ekspor Australia setelah Canberra menyerukan penyelidikan internasional tentang asal-usul pandemi Covid-19.  Beijing juga marah dengan pemerintah Liberal sebelumnya di Canberra yang secara efektif melarang perusahaan telekomunikasi China Huawei mengerjakan proyek jaringan 5G di Australia.

Pertemuan antara Albanese dan Presiden China Xi Jinping di sela-sela G20 bulan lalu menandakan mencairnya hubungan kedua negara. Kendati demikian, sanksi perdagangan terhadap China tetap berlaku. 

Ketua komite keterlibatan internasional Dewan Bisnis Australia, Warwick Smith, mengatakan, komunitas bisnis menyambut baik perjalanan Wong ke China. Smith mengatakan, tidak ada delegasi bisnis yang ikut dalam kunjungan Wong, karena wabah Covid-19 di China.

"Ini untuk merayakan 50 tahun hubungan dengan China. Arti penting pertemuan itu bukan dalam konferensi, tetapi pertemuan fisik di Beijing. Kedua sisi politik menyambutnya dan tentu saja bisnis menyambutnya," kata Smith kepada Reuters.

Smith menambahkan, kalangan bisnis ingin melihat beberapa hasil material dari pertemuan Wong dengan pemerintah China. Smith menyinggung dua penulis Australia, Cheng Lei dan blogger Yang Hengjun, yang ditahan di Beijing. Mereka masih menunggu hasil pengadilan keamanan nasional.

"Saya ingin melihat rekan saya Cheng Lei dibebaskan dan saya ingin melihat pengembalian penahanan perdagangan ini lebih cepat," kata Smith.

China merupakan pembeli utama ekspor bijih besi terbesar Australia. Beijing ingin mencari dukungan Canberra untuk bergabung dengan pakta perdagangan trans-Pasifik. 

Diplomat Australia sebelumnya mengatakan langkah Canberra untuk meningkatkan hubungan dengan Beijing tidak akan membawa perubahan dalam kebijakan pertahanan.  Dalam pernyataan bersama para menteri pertahanan di Washington bulan ini, Australia dan Amerika Serikat sepakat akan melawan "kegiatan militer yang mendestabilisasi" China.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement