Sabtu 14 Jan 2023 08:35 WIB

Biden-Kishida Perkuat Komitmen Keamanan

AS sepenuhnya berkomitmen dalam pertahanan Jepang,

Rep: Dwina/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joe Biden berbicara selama konferensi pers dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Istana Akasaka, Senin, 23 Mei 2022, di Tokyo.
Foto: AP/Evan Vucci
Presiden Joe Biden berbicara selama konferensi pers dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Istana Akasaka, Senin, 23 Mei 2022, di Tokyo.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan kepada Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada Jumat (13/1/2023), bahwa AS sepenuhnya berkomitmen dalam pertahanan Jepang. Dia memuji pembangunan keamanan Jepang dengan mengatakan kedua negara tidak pernah memiliki hubungan sedekat saat ini.

Kishida berada di Washington pada perhentian terakhir dalam tur kekuatan industri G7 dan telah berusaha untuk memperkuat aliansi lama. Dalam pertemuan di Gedung Putih, Biden menyebutnya sebagai momen luar biasa dalam aliansi AS-Jepang.

Baca Juga

"Biar saya perjelas: AS sepenuhnya, sepenuhnya, sepenuhnya berkomitmen untuk aliansi, dan yang penting ... untuk membela Jepang," kata Biden.

Biden juga berterima kasih kepada Kishida atas kepemimpinan yang kuat dalam bekerja erat dalam masalah teknologi dan ekonomi. "Kami sedang memodernisasi aliansi militer kami, membangun peningkatan bersejarah Jepang dalam pembelanjaan pertahanan, dan strategi keamanan nasional baru," katanya.

Kishida berterima kasih kepada Biden atas pekerjaan AS dalam keamanan regional dan berkata. "Jepang dan AS saat ini menghadapi lingkungan keamanan yang paling menantang dan kompleks dalam sejarah baru-baru ini," ujarnya.

Menurut Kishida, Tokyo telah merumuskan strategi pertahanan baru yang dirilis bulan lalu untuk memastikan perdamaian dan kemakmuran di kawasan itu. Dia mengatakan, kedua negara berbagi nilai-nilai dasar demokrasi dan supremasi hukum dan peran yang akan semakin besar.

Kishida menantikan pertukaran pandangan tentang berbagai masalah, termasuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Pernyataan itu sering digunakan oleh AS dan Jepang untuk menggambarkan upaya melawan China.

Dalam pidato selanjutnya di Johns Hopkins School of Advanced International Studies di Washington, Kishida menyebut China sebagai tantangan utama bagi Jepang dan AS. Dia mengatakan, kedua negara dan Eropa harus bertindak serempak dalam berurusan dengan negara tersebut.

Jepang bulan lalu mengumumkan pembangunan militer terbesarnya sejak Perang Dunia II. Tindakan ini merupakan perubahan dramatis dari tujuh dekade pasifisme yang sebagian besar dipicu oleh kekhawatiran tentang tindakan China di wilayah tersebut.

"Biden memuji kepemimpinan Jepang yang berani dalam memperkuat kemampuan pertahanannya secara fundamental dan memperkuat upaya diplomatik,” demikian menurut pernyataan bersama AS-Jepang yang dikeluarkan setelah pertemuan tersebut.

Pernyataan bersama itu mengatakan, AS dan Jepang akan mempertajam keunggulan bersama dalam keamanan ekonomi, termasuk perlindungan dan promosi teknologi kritis dan baru, termasuk semikonduktor.

Biden dan Kishida berkomitmen untuk memperkuat kerja sama trilateral penting antara AS, Jepang, dan Korea Selatan. Pernyataan ini mengikuti keputusan Korea Utara untuk secara eksponensial meningkatkan kekuatan nuklirnya dan mengkodifikasi haknya untuk melakukan serangan pertama.

Kunjungan Kishida mengikuti kunjungan Biden ke Tokyo pada Mei 2022. Mereka kemudian melakukan pertemuan antara keduanya pada pertemuan puncak regional di Kamboja pada November 2022.

Jepang kini memimpin G7 dan termasuk dalam anggota tidak tetap di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1 Januari untuk jabatan dua tahun. Tokyo memegang kepresidenan bulanan bergilir dari badan beranggotakan 15 negara itu untuk Januari. Dwina Agustin/reuters

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement