REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Korban tewas longsoran salju di jalan raya di Daerah Otonomi Tibet, China, terus bertambah setelah petugas menemukan beberapa jenazah lagi. Otoritas setempat mengonfirmasi bahwa jumlah korban tewas hingga Jumat (20/1/2023) sore sebanyak 20 orang.
Otoritas setempat memperkirakan jumlah korban tewas masih akan bertambah mengingat banyak korban yang terjebak di dalam kendaraan dan timbunan salju yang belum berhasil ditemukan. Petugas kepolisian setempat menerima laporan longsoran salju menutup mulut terowongan jalan raya yang menghubungkan Kabupaten Medog dan Kabupaten Manling, Tibet, Selasa (17/1/2023) malam.
Keesokan harinya Biro Kegawatdaruratan Kota Nyingchi yang secara administratif membawahi kedua kabupaten tersebut melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya bencana susulan. Kementerian Kegawatdaruratan China juga mengirimkan tim ke wilayah baratdaya China yang banyak dihuni etnis minoritas Tibet itu untuk membantu upaya pencarian.
Tim SAR berhasil menggali longsoran salju sepanjang 350 meter di dalam terowongan yang digunakan untuk jalur evakuasi para korban, demikian media resmi setempat. Selain itu, tim SAR yang didukung 1.000 personel dan 30 unit kendaraan besar telah juga berhasil membersihkan timbunan salju yang sempat menutupi tiga tikungan di lokasi kejadian.