REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES - Korban tewas penembakan di Monterey Park, California, bertambah menjadi 11 orang. Salah satu korban kritis yang dirawat di rumah sakit meninggal pada Senin (23/1/2023) waktu setempat.
"Semua yang tewas, enam wanita dan lima pria, berusia 50-an, 60-an, dan 70-an," kata Kepala Polisi Monterey Park, Scott Wiese. Kantor koroner juga mengonfirmasi nama empat korban, Valentino Alvero (68 tahun) dan tiga wanita, yaitu My Nhan (65), Lilan Li (63), dan Xiujuan Yu (57).
Anggota Dewan Pengawas Wilayah Los Angeles, Hilda Solis menyebut penembakan massal pada Sabtu (21/1/2023) merupakan insiden paling mematikan, yang pernah tercatat di wilayah terpadat di Amerika Serikat dan rumah bagi sekitar 10 juta penduduk itu. Penyelidik kemudian mengumpulkan 42 selongsong peluru dan magasin amunisi berkapasitas tinggi dari lokasi salah satu penembakan massal paling berdarah itu.
Pihak berwenang mengatakan, Huu Can Tran (72) menembak ke arah orang-orang di ruang dansa Star Ballroom Dance, yang menewaskan 10 orang dan melukai 10 orang lainnya. Setelah itu, ia kabur dan pergi ke club dansa lain, Lai Lai Ballroom & Studio dekat Alhambra untuk melakukan serangan kedua.
Di Lai Lai, aksinya digagalkan oleh seorang karyawan yang berhasil merebut pistol semi-otomatis. Kemudian ia melarikan diri lagi dan dalam pengejaran 12 jam oleh polisi, Tran menembak dirinya sendiri sampai mati di van yang diparkir saat polisi mendekat untuk melakukan penangkapan.
Penyelidikan Motif
Polisi mengatakan, motif penembakan masih menjadi misteri. Namun, pihaknya juga tengah mencari petunjuk tentang motif Tran yang melakukan aksi penembakan di dua klub dansa di tengah perayaan Tahun Baru Imlek di pusat komunitas Asia-Amerika di Kota Monterey Park.
Wiese mengatakan, pihak berwenang mengetahui laporan yang belum dikonfirmasi bahwa penembakan mungkin dipicu oleh kecemburuan atau masalah hubungan. "Itu bagian dari apa yang sedang diselidiki dengan cermat oleh penyelidik kami," katanya.
Sherif Los Angeles County Robert Luna mengatakan, tidak ada bukti langsung bahwa pria bersenjata itu terkait dengan salah satu korbannya. Luna mengatakan kepada wartawan bahwa Tran memiliki riwayat kriminal masa lalu yang terbatas, termasuk penangkapan tahun 1990 karena kepemilikan senjata api secara tidak sah.
Polisi Hemet mengatakan, dalam sebuah pernyataan pada Senin bahwa Tran telah datang ke departemen tersebut dua kali pada awal Januari dengan tuduhan penipuan, pencurian, dan peracunan yang melibatkan keluarganya sejak 10 hingga 20 tahun yang lalu. Ia telah berjanji untuk kembali dengan dokumentasi klaimnya, tetapi tidak pernah melakukannya.
Tran memiliki lisensi truk aktif dan memiliki perusahaan bernama Tran's Trucking Inc dengan alamat kotak pos di Monterey Park. Ia telah tinggal di daerah Los Angeles sejak 1990-an dan pindah ke rumah mobil di Hemet pada 2020.
Seorang tetangga di komunitas yang terjaga keamanannya mendeskripsikan bahwa Tran adalah sosok lemah lembut. Namun, Adam Hood, warga yang menyewa rumah dari Tran di daerah Los Angeles, mengatakan bahwa dia tahu pemiliknya adalah orang yang agresif dan mencurigakan dengan sedikit teman.
Hood mengatakan Tran, yang sering berbicara dengannya dalam bahasa Mandarin, menikmati dansa ballroom, dan sudah lama menjadi pelindung Star Ballroom, meskipun dia mengeluh bahwa orang lain di sana berbicara di belakangnya. "Menurut saya, dia penari yang bagus," kata Hood. "Tapi dia tidak percaya pada orang-orang di studio, marah dan tidak percaya. Saya pikir dia sudah cukup."