Kamis 09 Feb 2023 08:07 WIB

NATO Peringatkan Peningkatan Kegiatan Mata-Mata Cina di Eropa

NATO memperingatkan Cina telah meningkatkan kegiatan mata-mata di Eropa.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Dalam foto yang disediakan oleh Travis Huffstetler Photography ini, sebuah balon besar melayang di atas Samudra Atlantik, tepat di lepas pantai Carolina, Sabtu, 4 Februari 2023. Bola putih besar yang melayang melintasi wilayah udara AS minggu ini dan ditembak jatuh oleh Angkatan Udara di atas Atlantik di televisi langsung hari Sabtu memicu pusaran diplomatik dan meledak di media sosial.
Foto: Travis Huffstetler Photography
Dalam foto yang disediakan oleh Travis Huffstetler Photography ini, sebuah balon besar melayang di atas Samudra Atlantik, tepat di lepas pantai Carolina, Sabtu, 4 Februari 2023. Bola putih besar yang melayang melintasi wilayah udara AS minggu ini dan ditembak jatuh oleh Angkatan Udara di atas Atlantik di televisi langsung hari Sabtu memicu pusaran diplomatik dan meledak di media sosial.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, pada Rabu (8/2/2023) memperingatkan, Cina telah meningkatkan kegiatan mata-mata di Eropa. Stoltenberg mengatakan, penemuan balon mata-mata di wilayah udara AS mengonfirmasi pola perilaku Cina.

"Kami juga melihat peningkatan aktivitas intelijen Cina di Eropa dengan platform berbeda. Mereka menggunakan satelit, mereka menggunakan dunia maya, dan seperti yang telah kita lihat di Amerika Serikat, juga balon," kata Stoltenberg, di laporkan Anadolu Agency, Rabu (8/2/2023).

Baca Juga

Stoltenberg mengatakan, selama beberapa tahun terakhir Cina telah banyak berinvestasi dalam kemampuan militer baru, termasuk berbagai jenis platform pengawasan dan intelijen. Dia mengimbau seluruh negara Eropa agar waspada terhadap aktivitas intelijen Cina.

“Jadi kita harus waspada. Kita perlu menyadari risiko konstan intelijen Cina dan kemudian melangkah, apa yang kita lakukan untuk melindungi diri kita sendiri dan kita juga perlu bereaksi dengan cara yang hati-hati, bertanggung jawab, dan waspada," ujarnya Stoltenberg.

AS menembak jatuh balon mata-mata Cina pada Sabtu (4/2/2023) di lepas pantai Karolina Selatan di perairan teritorial AS. Beijing mengakui kepemilikan atas balon itu. Beijing menyatakan, balon itu digunakan untuk penelitian meteorologi. Mereka menyebut keputusan Washington menembak balon itu "tidak dapat diterima dan tidak bertanggung jawab."

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken menyatakan, tim terus bekerja untuk menyelamatkan puing-puing balon yang telah ditembak jatuh. Blinken mengatakan, informasi tambahan tentang balon tersebut akan dibagikan kepada publik dalam beberapa hari mendatang.

"Cina terlibat dalam tindakan tidak bertanggung jawab yang melanggar kedaulatan kita, teritorial, integritas, dan hukum internasional," kata Blinken.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement