Selasa 14 Feb 2023 14:28 WIB

Korsel dan Jepang Berusaha Perbaiki Hubungan yang Memburuk

Wamenlu Korsel dan Jepang adakan pembicaraan bilateral yang jarang terjadi

Bendera Jepang dan Bendera Korsel.Ilustrasi.
Foto: REUTERS
Bendera Jepang dan Bendera Korsel.Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan dan Jepang mengadakan pembicaraan bilateral yang jarang terjadi di Washington, Senin (13/2/2023), untuk memperbaiki hubungan yang memburuk akibat masalah berkepanjangan soal kerja paksa Jepang di masa perang.

Wakil Menteri Luar Negeri Pertama Korea Selatan Cho Hyun-dong mengatakan kedua pihak akan terus mengadakan diskusi tetapi mereka masih belum mencapai kesimpulan apapun.

"Kami masih berusaha menemukan titik temu," katanya kepada wartawan saat ditanya tentang pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Takeo Mori.

Pertemuan tersebut dilakukan setelah Seoul mengusulkan pendirian yayasan publik di mana perusahaan Jepang dalam memberikan kompensasi korban Korea atas kerja paksa Jepang di masa perang.

"Saya tidak dapat mengomentari masalah tertentu saat ini karena ini adalah masalah yang sangat sensitif bukan hanya untuk kami tapi juga untuk Jepang," kata Cho saat ditanya apakah ada progres dalam pertemuan dengan wakil menteri luar negeri Jepang, yang berlangsung hampir dua jam lebih lama dari yang dijadwalkan semula.

"Fakta karena pertemuan berlangsung lebih lama dari yang dijadwalkan bukanlah hal yang buruk, tetapi diskusi kita berlangsung lebih lama juga berarti kita tidak dapat mencapai kesimpulan, jadi saya yakin kita perlu melanjutkan konsultasi kita," tambahnya.

Diplomat Korea Selatan sebelumnya mengatakan bahwa negara-negara tersebut telah mempersempit perbedaan di beberapa bidang tapi tidak yang lainnya. Pembicaraan Cho-Mori mengikuti pertemuan trilateral, yang melibatkan Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Wendy Sherman.

Dalam konferensi pers bersama setelah pertemuan trilateral, wakil menteri luar negeri Jepang mengatakan bahwa Jepang "sangat ingin bekerja sama dengan Republik Korea," mengacu pada Korea Selatan dengan nama resminya, Republik Korea.

Ia menambahkan Jepang "ingin memulihkan dan memajukan hubungan bilateral yang sehat" berdasarkan apa yang telah dibangun sejak normalisasi hubungan diplomatik.

Cho mengatakan ia dan wakil menteri luar negeri Jepang juga membahas kekhawatiran Seoul atas potensi pelepasan air terkontaminasi radiasi dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Jepang di perairan Korea Selatan.

Saat ditanya apakah kedua negara telah berkomitmen untuk pembicaraan bilateral di masa depan, Cho mengatakan tidak ada tanggal khusus yang ditetapkan untuk pertemuan wakil menteri tetapi mencatat kemungkinan pertemuan bilateral antara kedua menteri luar negeri di Konferensi Keamanan Munich, yang akan diadakan nanti minggu ini.

Cho dan Mori juga menyoroti pentingnya kerja sama antara dua negara, serta kerja sama trilateral dengan AS, menurut kementerian luar negeri Korea Selatan.

"Para wakil menteri menegaskan kembali tujuan bersama mereka untuk sepenuhnya mendenuklirisasi Korea Utara dan pentingnya komunikasi dan kerja sama yang erat antara kedua negara, serta kerja sama trilateral dengan AS," katanya dalam siaran pers.

Mereka juga menyepakati perlunya terus memperkuat kerja sama bilateral dan trilateral kedua negara dengan AS dalam menangani berbagai masalah regional dan global, tambahnya.

Selain itu, para wakil menteri sepakat untuk meningkatkan kerja sama negara mereka dengan negara lain yang berpikiran sama, seperti Australia dan Selandia Baru, yang bersama-sama negara mereka membentuk apa yang disebut Kemitraan Asia-Pasifik atau AP4, menurut kementerian.

"Para wakil menteri mencatat bahwa negara-negara tersebut terus mempercepat konsultasi yang erat antara otoritas diplomatik mereka untuk penyelesaian cepat dari masalah yang beredar dan normalisasi hubungan, dan sepakat untuk melanjutkan konsultasi yang erat di berbagai tingkatan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement