Rabu 15 Feb 2023 12:38 WIB

Kemenhan Sebut Tiga Kali Balon Mata-Mata Cina Melintasi Wilayah Udara Jepang

Pertama kali balon udara Cina terdeteksi di wilayah udara Jepang pada November 2019.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Sebuah balon pengintai milik Cina melayang di atas wilayah Samudra Atlantik di lepas pantai Carolina Selatan, Sabtu, (4/2/2023).  Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan, objek terbang berbentuk balon tertentu sebelumnya diidentifikasi di wilayah udara Jepang pada November 2019, Juni 2020, dan September 2021.
Foto: Ikan Chad Via AP
Sebuah balon pengintai milik Cina melayang di atas wilayah Samudra Atlantik di lepas pantai Carolina Selatan, Sabtu, (4/2/2023).  Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan, objek terbang berbentuk balon tertentu sebelumnya diidentifikasi di wilayah udara Jepang pada November 2019, Juni 2020, dan September 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Balon mata-mata Cina pernah melintasi wilayah udara Jepang dalam beberapa tahun terakhir. Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan, objek terbang berbentuk balon tertentu sebelumnya diidentifikasi di wilayah udara Jepang pada November 2019, Juni 2020, dan September 2021.

“Setelah analisis lebih lanjut terhadap objek terbang berbentuk balon tertentu yang sebelumnya diidentifikasi di wilayah udara Jepang, kami telah menyimpulkan bahwa balon tersebut diduga sebagai balon pengintai tak berawak yang diterbangkan oleh Cina,” kata pertanyaan Kementerian Pertahanan, Selasa (14/2/2023) malam.

Jepang meminta pemerintah Cina untuk mengkonfirmasi fakta dari insiden tersebut. Jepang juga mendesak agar situasi seperti itu tidak akan terjadi lagi di masa depan.

“Pelanggaran wilayah udara oleh balon pengintai tak berawak asing dan cara lain sama sekali tidak dapat diterima,” ujar Kementerian Pertahanan Jepang, dilaporkan Al Arabiya, Rabu (15/2/2023).

Pekan lalu, Jepang mengatakan, mereka sedang menganalisis ulang serangkaian insiden yang melibatkan objek udara tak dikenal sehubungan dengan balon mata-mata Cina yang melintasi wilayah Amerika Serikat (AS).

Setelah insiden tersebut, militer AS menyesuaikan pengaturan radar untuk mendeteksi objek yang lebih kecil dan menemukan tiga pesawat tak dikenal. Presiden AS Joe Biden memerintahkan militer untuk menembak jatuh tiga pesawat tak dikenal itu.

Pesawat tak berawak pertama terbang di atas Alaska, kemudian yang kedua terbang di atas wilayah udara Kanada, dan yang ketiga di atas Danau Huron di lepas pantai Michigan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement