Senin 27 Feb 2023 14:44 WIB

Setahun Perang, Ekonomi Ukraina Mulai Stabil

Banyak bisnis di Ukraina menemukan cara untuk mengatasi perang.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
 Pemandangan umum bangunan yang hancur di kota Chernihiv, Ukraina, 03 April 2022 (dikeluarkan 04 April 2022). Pasukan Rusia memasuki Ukraina pada 24 Februari yang mengakibatkan pertempuran dan kehancuran di negara itu, dan memicu serangkaian sanksi ekonomi yang berat terhadap Rusia oleh negara-negara Barat.
Foto:

Invasi menghancurkan sekolah, rumah sakit, pelabuhan, jalan dan jembatan.  Sekolah Ekonomi Kiev memperkirakan kerusakan infrastruktur akibat perang mencapai 138 miliar dolar AS per Desember. Sementara tingkat kemiskinan telah melonjak dan defisit anggaran diperkirakan mencapai 38 miliar dolar AS pada 2023 menyusul jatuhnya pendapatan pajak.  Pemerintah bergantung pada bantuan Barat untuk menutupi penurunan ekonomi.

"Pemerintah Ukraina mengambil langkah-langkah yang membantu mengurangi defisit bulanan pada 2023 menjadi 3 hingga 3,5 miliar dolar AS, yang masih merupakan angka yang sangat besar," kata Menteri Keuangan Serhiy Marchenko, sembari mencatat bahwa ada kebutuhan investasi infrastruktur untuk mendorong pemulihan.

Marchenko mengatakan, antara 40 persen dan 60 persen sektor energi telah rusak. Marchenko mengatakan, dia sering mendengar drone penyerang berdengung di atas rumahnya atau gedung kementeriannya. Acara pertemuan bisnis sering diadakan di tempat penampungan bawah tanah untuk keamanan.   

Sektor baja yang menjadi pilar utama ekonomi Ukraina paling terpukul akibat perang. Ukraina adalah produsen baja terbesar ke-14 di dunia sebelum

Dua produsen baja terkemuka, Azovstal dan MMK Illicha di Mariupol, hancur dan resmi bangkrut. Sementara pabrik baja yang tersisa berjuang dengan pemadaman listrik.

"Pemadaman listrik untuk perusahaan seperti kami adalah masalah besar," Direktur Umum ArcelorMittal Kryvyi Rih, Mauro Longobardo.

Defisit energi bukan satu-satunya tantangan bagi Arcelor. Gudangnya di Kryviy Rih, yang terletak sekitar 400 kilometer tenggara Kiev, terkena tiga rudal Rusia pada awal Desember dan seorang pekerja tewas. Longobardo mengatakan, fasilitas pertambangan Arcelor di area yang baru dibebaskan dipenuhi ranjau darat dan sebagian besar infrastruktur terkait mengalami kerusakan.

Data Kementerian Ekonomi menunjukkan, Ukraina mengimpor 669.400 generator tahun lalu, termasuk lebih dari 300.000 pada Desember. Vavrishchuk menilai, perekonomian Ukraina terus beradaptasi, dan sektor-sektor dengan pembiayaan yang tinggi akan paling diuntungkan. Tetapi risiko keamanan menghalangi investasi swasta, yang penting untuk pemulihan.

Ukraina memiliki catatan beragam dalam menarik investasi swasta asing.  Pada  2021, negara ini menempati peringkat kedua terendah di Eropa pada Indeks Persepsi Korupsi Transparency International. Vavrishchuk mengatakan, negara perlu menegakkan aturan hukum, memastikan transparansi dan persaingan yang adil.

"Partisipasi dalam rekonstruksi pascaperang bisa menarik bagi investor. Tapi tetap saja kita harus mengatasi semua masalah itu (transparansi dan korupsi) yang belum sempat kita tangani sebelum perang dimulai," ujar Vavrishchuk.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement