REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Kementerian Pertahanan Taiwan pada Rabu (1/2/2023) mengatakan, mereka melihat 19 pesawat angkatan udara Cina di zona pertahanan udaranya dalam 24 jam terakhir. Taipei menyebutnya sebagai gangguan rutin oleh Beijing.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, 19 pesawat tempur J-10 telah terbang ke sudut barat daya zona identifikasi pertahanan udara pulau itu, atau ADIZ. Pasukan Taiwan memantau situasi, dan mengerahkan pesawat angkatan udara.
Namun, pesawat jet tempur Cina tidak melintasi garis median Selat Taiwan yang sensitif. Garis median ini sebelumnya berfungsi sebagai penghalang tidak resmi antara kedua pihak. Tetapi angkatan udara Cina telah terbang melintasi garis median itu hampir setiap hari sejak melakukan latihan perang di dekat Taiwan pada Agustus 2022.
Pada Rabu, tidak ada tembakan yang dilepaskan oleh jet tempur Cina di wilayah ADIZ. Selama tiga tahun terakhir, Taiwan melaporkan peningkatan aktivitas militer Cina di dekat wilayah udaranya. Beijing mengeklaim, Taiwan sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya. Namun, Taiwan tidak pernah menganggap klaim tersebut.
Pemerintah Taiwan yang terpilih secara demokratis telah berulang kali menawarkan pembicaraan dengan Cina, tetapi ditolak. Taiwan mengatakan, mereka akan mempertahankan diri jika diserang.
Cina membenarkan kegiatan militernya di wilayah Taiwan. Kegiatan militer ini sebagai upaya untuk mempertahankan integritas teritorialnya dan untuk memperingatkan Amerika Serikat agar tidak "berkolusi" dengan Taiwan.
Amerika Serikat tidak memiliki hubungan resmi dengan Taiwan. Namun AS merupakan penyokong persenjataan utama Taiwan. Sejumlah pejabat dan parlemen AS mengunjungi Taiwan untuk menjalin kerja sama dalam berbagai bidang.