Kamis 02 Mar 2023 15:08 WIB

Slovakia Jadi Anggota NATO Pertama yang Pertimbangkan Kirim Pesawat Tempur ke Ukraina

Slovakia telah memberi Ukraina senjata senilai hampir 179 juta dolar AS

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Fragmen jet tempur Rusia di sebuah rumah pribadi di Chernihiv, Ukraina, Rabu, 6 April 2022. Rusia mundur dari daerah sekitar Kyiv dan kota utara Chernihiv dan Sumy setelah pembicaraan dengan Ukraina di Turki pekan lalu.
Foto:

Pada musim panas lalu Slovakia menghentikan operasi MiG karena langkanya suku cadang dan pakar perawatan pesawat itu setelah teknisi Rusia pulang ke negaranya. Tapi bagi Ukraina akan senang mendapatkan MiG 29.

"Kami sudah tidak menggunakan MiG lagi, sudah tidak ada nilainya lagi bagi kami, bila kami memberikannya ke Ukraina, pesawat-pesawat itu dapat menyelamatkan nyawa," kata Nad.

Keputusan akhir diperkirakan akan disampaikan beberapa hari atau pekan depan. Setelah Slovakia berhenti menggunakan MiG, anggota NATO lainnya yakni Polandia dan Republik Ceko berpatroli di ruang udara Slovakia, Hungaria dijadwalkan ikut bergabung tahun ini.

Bratislava sudah menandatangani pembelian 14 pesawat tempur F-16 Block 70/72 dari AS. Tapi pengirimannya tertunda selama dua tahun, baru akan dikirimkan awal 2024.

Nad menekankan negara merespon kebutuhan Ukraina terhadap senjata. Meski Slovakia sedang dilanda krisis politik berkepanjangan setelah pemerintah terakhir terpaksa turun akibat mosi tidak percaya bulan Desember lalu.

"Kemampuan Ukraina membela diri dari agresi Rusia jelas merupakan kepentingan nasional, negara, keamanan dan pertahanan kami," kata Nad.

Namun tidak semua pihak di Slovakia berpikir demikian. Presiden Zuzana Caputova meminta pemerintah tetap membatasi kewenangannya sampai pemilihan umum bulan September, di mana oposisi memiliki peluang untuk menang.

Para pemimpin yang menolak dukungan militer ke Ukraina dan sanksi Uni Eropa ke Rusia, termasuk mantan Perdana Menteri Robert Fico, mengatakan pemerintah Slovakia tidak memiliki mandat untuk mengirimkan pesawat tempur ke Ukraina. Sementara pemerintah sedang menunggu nasihat hukum mengenai masalah itu.

Namun NAD mengatakan pengiriman MiG akan menjadi "solusi bersama semua pihak yang terlibat."

"Dan dari sudut pandang itu, saya benar-benar tidak bisa membayangkan ada orang yang berpikir dengan akal sehat mereka tidak ingin membantu Ukraina, (menyelamatkan) nyawa manusia sambil meningkatkan pertahanan kami," katanya.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement