Selasa 07 Mar 2023 22:45 WIB

Korut: Siap Ambil Tindakan Cepat dan Luar Biasa Terhadap AS-Korsel

Peringatan itu setelah pesawat AS berkemampuan nuklir terbang di semenajung Korea

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Saudari pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Yo-jong memperingatkan pada Selasa (7/3/2023), bahwa negaranya siap untuk mengambil tindakan cepat dan luar biasa terhadap Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel).
Foto: AP Photo/Patrick Semansky
Saudari pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Yo-jong memperingatkan pada Selasa (7/3/2023), bahwa negaranya siap untuk mengambil tindakan cepat dan luar biasa terhadap Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Saudari pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Yo-jong memperingatkan pada Selasa (7/3/2023), bahwa negaranya siap untuk mengambil tindakan cepat dan luar biasa terhadap Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel). Peringatan ini disampaikan satu hari setelah pesawat AS B-52 berkemampuan nuklir terbang di atas Semenanjung Korea.

"Kami mengawasi gerakan militer yang gelisah oleh pasukan AS dan militer boneka Korsel dan selalu siaga untuk mengambil tindakan yang tepat, cepat dan luar biasa setiap saat sesuai dengan penilaian kami," kata Kim Yo-jong dalam pernyataan yang disampaikan oleh kantor berita pemerintah Korut KCNA.

Adik Kim Jong-un ini tidak merinci tindakan yang akan dilakukan kepada kedua negara yang sedang melakukan latihan militer bersama itu. Namun, Pyongyang sering meluncurkan rudal sebagai tanggapan atas latihan militer karena memandangnya sebagai latihan invasi.

“Gerakan militer yang demonstratif dan segala macam retorika oleh AS dan Korsel, yang menjadi sangat panik sehingga tidak dapat diabaikan, tidak diragukan lagi memberikan (Korut) kondisi untuk dipaksa melakukan sesuatu untuk mengatasinya,” kata Kim Yo-jong.

Kementerian Luar Negeri Korut menyebut pada pernyataan terpisah pada Selasa, penerbangan pembom B-52 AS sebagai provokasi sembrono. Tindakan ini mendorong situasi di semenanjung lebih dalam ke jurang maut.

Pernyataan tersebut menegaskan, tidak ada jaminan bahwa tidak akan ada konflik fisik yang keras jika provokasi militer AS-Korea Selatan berlanjut. Bulan lalu, Kim Yo-jong mengancam akan mengubah Pasifik menjadi arena tembak Korut.

Sedangkan dalam pernyataan terbaru, Kim Yo-jong mengatakan, Pyongyang akan mempertimbangkan kemungkinan upaya AS untuk mencegat ICBM Korut sebagai deklarasi perang.  Kim Yo-jong  mengutip laporan media Korsel yang mengatakan militer AS berencana untuk menembak jatuh ICBM Korut jika diluncurkan uji coba ke arah Pasifik. Semua tes ICBM yang diketahui telah dilakukan pada sudut yang curam untuk menghindari negara tetangga dan senjata tersebut mendarat di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang.

Pesawat pembom B-52 terabang di Semenanjung Korea pada Senin (6/3/2023). Pengerahan itu langkah terbaru dari serangkaian latihan udara AS-Korsel yang melibatkan pesawat AS yang kuat. Washington mengerahkan pembom B-1B AS jarak jauh atau beberapa B-1B ke semenanjung beberapa kali awal tahun ini. Seoul mengatakan, latihan itu menunjukkan kemampuan sekutu untuk membuat tanggapan tegas terhadap potensi agresi Pyongyang.

Militer Korsel dan AS mengumumkan pada pekan lalu, akan melakukan pelatihan pos komando yang disimulasikan komputer dari 13-23 Maret. Mereka mengembalikan latihan lapangan musim semi terbesar yang terakhir diadakan pada 2018.

Korut sering mengeluarkan retorika yang berapi-api di saat permusuhan yang meningkat dengan AS dan Korsel. Langkah-langkah yang mungkin diambil termasuk uji coba nuklir atau peluncuran rudal balistik antarbenua jenis baru yang menargetkan daratan AS.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement