Kamis 30 Mar 2023 08:30 WIB

Humza Yousaf Dilantik Sebagai Pemimpin Muslim Pertama di Skotlandia

Dalam upacara pelantikan, Yousaf memadukan tradisi formal dengan tradisi Pakistan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Pemimpin muslim pertama Skotlandia Humza Yousaf melaksanakan sholat berjamaah dan buka puasa bersama keluarganya di kediaman resmi, Bute House pada Selasa (28/3/2023).
Foto: Twitter
Pemimpin muslim pertama Skotlandia Humza Yousaf melaksanakan sholat berjamaah dan buka puasa bersama keluarganya di kediaman resmi, Bute House pada Selasa (28/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Humza Yousaf dilantik sebagai pemimpin baru Skotlandia pada Rabu (29/3/2023). Dalam upacara pelantikan, Yousaf memadukan tradisi formal dengan warisan tanah kelahirannya, Pakistan. 

Yousaf merupakan Muslim pertama yang memimpin Skotlandia. Dia mengenakan pakaian tradisional Pakistan, shalwar kameez berwarna hitam di pengadilan tertinggi Skotlandia, Court of Session di Edinburgh. Istri Yousaf bersama anak-anak dan orang tuanya menghadiri upacara pelantikan. Istri Yousaf menitikkan air mata di awal upacara.

Baca Juga

Pria berusia 37 tahun itu kemudian mengumumkan kabinet barunya yang terdiri dari enam wanita dan tiga pria, yang sebagian besar merupakan sekutu dekat mantan pemimpin Skotlandia Nicola Sturgeon. Sturgeon dmengundurkan diri bulan lalu setelah mendominasi politik Skotlandia selama lebih dari satu dekade.

Shona Robison yang merupakan teman dekat Sturgeon akan menjabat sebagai menteri keuangan sekaligus wakil menteri pertama. Sementara Angus Robertson tetap bertanggung jawab atas masalah konstitusional dan urusan eksternal.

Yousaf membentuk kabinet pertama dalam sejarah Skotlandia yang sebagian besar diisi oleh perempuan. Yousaf mengatakan, kabinetnya harus bertanggung jawab kepada pemilih yang mereka wakili.

"Saat kami memperjuangkan kemerdekaan Skotlandia, kami akan terus memerintah dengan baik dan menunjukkan kepada rakyat Skotlandia manfaat dari keputusan tentang nyawa mereka yang diambil di sini di Skotlandia," kata Yousaf.

Yousaf menghadapi banyak tantangan, termasuk menyatukan partainya, memetakan arah baru menuju kemerdekaan dari Britania Raya, dan memperbaiki masalah kesehatan dan pendidikan Skotlandia. Yousaf memenangkan pemilihan kepemimpinan pada Senin (26/3/2023), menyusul pengunduran diri Sturgeon yang mengejutkan pada Februari.

Selama kampanye kepemimpinannya, Yousaf mengatakan dia akan beralih dari gaya kepemimpinan "lingkaran dalam" Sturgeon demi pendekatan yang lebih besar.

Ketidaksepakatan internal atas masa depan Partai Nasional Skotlandia  muncul kembali setelah saingan utama Yousaf, Kate Forbes, keluar dari pemerintahan. Forbes menolak tawaran untuk menjadi menteri urusan pedesaan dan kepulauan. Dia mundur dari peran sebelumnya sebagai menteri keuangan.

Mantan menteri kesehatan Alex Neil, yang mendukung Forbes, mengatakan, jabatan yang diusulkan itu merupakan penghinaan dan bukan upaya nyata untuk menyatukan partai. Menteri Bisnis, Ivan McKee, yang mendukung Forbes dalam kontes kepemimpinan, juga menyatakan keluar dari pemerintahan.

Langkah ini diambil setelah McKee setelah ditawari posisi di kabinet  Yousaf. Namun dia menilai tawaran posisi tersebut sebagai penurunan jabatan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement