Selasa 04 Apr 2023 08:18 WIB

Finlandia Beri Kekuatan Besar untuk NATO

NATO mengatakan tak memiliki niat untuk segera meningkatkan kehadirannya di Finlandia

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Finlandia akhirnya resmi bergabung dengan Nato.
Foto: Tangkapan Layar/VOA
Finlandia akhirnya resmi bergabung dengan Nato.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Bendera biru-putih Finlandia akan berkibar di luar markas aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Selasa (4/4/203) sore. Peresmian itu menempatkan Finlandia sebagai anggota ke-31 dan menggandakan keamanan aliansi keamanan terbesar dunia di perbatasan Rusia.

NATO mengatakan, tidak memiliki niat untuk segera meningkatkan kehadirannya di Finlandia. Beberapa anggota telah mengerahkan pasukan di sana untuk latihan perang selama setahun terakhir. Namun, Rusia segera memperingatkan, akan memperkuat pasukan di dekat Finlandia jika NATO mengirim pasukan atau peralatan tambahan ke negara anggota ke-31 itu.

Baca Juga

Finlandia memiliki angkatan bersenjata yang besar dan terlatih dengan baik. Pasukan elit negara itu mampu beroperasi pada suhu di bawah nol di utara yang tinggi. Negara Nordik itu juga memiliki pasukan cadangan yang besar. Helsinki banyak berinvestasi dalam peralatan baru, termasuk lusinan jet tempur F-35 buatan Amerika Serikat (AS).

Finlandia berbagi perbatasan sepanjang 1.340 kilometer dengan Rusia. Tidak seperti kebanyakan anggota aliansi NATO, Finlandia tidak memotong pengeluaran pertahanan dan investasi setelah Perang Dingin.

“Mereka telah melatih dan membangun pasukan besar selama bertahun-tahun dan mempertahankan tingkat kesiapan yang tinggi itu. Finlandia juga merupakan negara dengan tingkat ketahanan yang sangat tinggi, kesiapsiagaan seluruh masyarakat,” kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.

Kekuatan Finlandia ini akan resmi memperkuat NATO usai pengibaran bendera dalam upacara yang dijadwalkan pada pukul 13.30 waktu setempat. Seperti semua anggota NATO, Finlandia akan mendapat manfaat dari jaminan keamanan kolektif. Serangan terhadap satu negara anggota, dianggap sebagai serangan terhadap semua anggota aliansi.

Upacara itu pun jatuh pada hari ulang tahun NATO sendiri, peringatan 74 tahun penandatanganan Perjanjian Washington pada 4 April 1949. “Ini akan menjadi hari yang baik untuk keamanan Finlandia, untuk keamanan Nordik, dan untuk NATO secara keseluruhan,” kata Stoltenberg menjelang pertemuan para menteri luar negeri aliansi di Brussel pada Senin (3/4/2023).

Sedangkan di sisi lain, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko memperingatkan, bahwa Rusia akan memperkuat pasukannya sendiri. “Jika pasukan anggota NATO lainnya ditempatkan di wilayah Finlandia," ujarnya.

“Kami akan memperkuat potensi militer kami di barat dan di barat laut,” kata Grushko dikutip dari kantor berita pemerintah Rusia RIA Novosti.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement