Senin 10 Apr 2023 10:51 WIB

Pembicaraan Saudi-Houthi Langkah Capai Perdamaian di Yaman

Pembicaraan Saudi-Houthi adalah bagian dari upaya internasional yang dipimpin Oman

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Dalam foto selebaran yang dirilis pada 9 April 2023 oleh media kelompok Houthi Ansar Allah, kepala dewan politik tertinggi Houthi Mahdi al-Mashat, kiri, berjabat tangan dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Yaman Mohammed bin Saeed Al-Jaber, di Sanaa , Yaman. Pejabat Saudi berada di ibu kota Yaman hari Minggu untuk melakukan pembicaraan dengan pemberontak Houthi yang didukung Iran, sebagai bagian dari upaya internasional untuk menemukan penyelesaian konflik sembilan tahun Yaman.
Foto: AP via Ansar Allah Media Office
Dalam foto selebaran yang dirilis pada 9 April 2023 oleh media kelompok Houthi Ansar Allah, kepala dewan politik tertinggi Houthi Mahdi al-Mashat, kiri, berjabat tangan dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Yaman Mohammed bin Saeed Al-Jaber, di Sanaa , Yaman. Pejabat Saudi berada di ibu kota Yaman hari Minggu untuk melakukan pembicaraan dengan pemberontak Houthi yang didukung Iran, sebagai bagian dari upaya internasional untuk menemukan penyelesaian konflik sembilan tahun Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, SANA'A -- Pejabat Arab Saudi mengunjungi ibu kota Yaman Sana'a  untuk melakukan pembicaraan dengan pemberontak Houthi yang didukung Iran. Pertemuan ini ini dinilai sebagai upaya yang paling dekat dengan tujuan perdamaian di wilayah yang sudah berkonflik lama itu.

Utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Yaman Hans Grundberg menggambarkan upaya yang sedang berlangsung di Yaman sebagai yang paling dekat dengan kemajuan nyata menuju perdamaian abadi sejak perang dimulai. “Ini adalah momen untuk dimanfaatkan dan dibangun dan peluang nyata untuk memulai proses politik inklusif di bawah naungan PBB untuk mengakhiri konflik secara berkelanjutan,” katanya.

Baca Juga

Delegasi Arab Saudi diketuai Duta Besar untuk Yaman Mohammed bin Saeed Al-Jaber. Dia bertemu dengan kepala dewan politik tertinggi Houthi Mahdi al-Mashat. Kantor berita milik Houthi SABA menyatakan, delegasi Oman juga bergabung dalam pembicaraan tersebut.

Al-Mashat memuji upaya Oman untuk menjembatani kesenjangan antara berbagai pihak dalam perang untuk mencapai perdamaian di Yaman. Pemimpin Houthi Mohammed al-Bukaiti mengatakan sebelumnya di Twitter, bahwa pejabat Saudi dan Oman akan membahas cara-cara untuk mencapai perdamaian yang komprehensif dan abadi di wilayah tersebut.

Al-Bukaiti mengatakan, mencapai perdamaian yang terhormat antara Houthi dan Saudi akan menjadi kemenangan bagi kedua belah pihak. Dia mendesak semua pihak untuk mengambil langkah-langkah untuk melestarikan suasana damai dan bersiap untuk membalik halaman masa lalu.

Mengomentari pembicaraan Saudi-Houthi, Menteri Luar Negeri Yaman Ahmed Awad Bin Mubarak mengatakan, ada sinyal positif.  Kesepakatan gencatan senjata akan diumumkan, bersamaan dengan penanganan masalah kemanusiaan dan ekonomi lainnya.

“Situasi (regional) berbeda. Itu mendorong untuk mencapai solusi," kata Awad kepada saluran satelit Mesir Al-Qahera.

Awad mengakui ada banyak masalah mendasar yang perlu ditangani oleh pihak yang berperang di Yaman sebelum mencapai penyelesaian konflik.  Sedangkan Saudi belum merilis keterangan resmi tentang perjalanan tersebut. Namun pejabat kerjaan yang tidak berwenang memberikan keterangan menyatakan, pertemuan ini sudah berjalan kedua kali pada 2023.

Pembicaraan di Sana'a bagian dari upaya internasional yang dipimpin oleh Oman untuk menyelesaikan konflik yang dimulai pada 2014. Saat itulah Houthi merebut Sanaa dan sebagian besar wilayah utara negara itu, menggulingkan pemerintah yang diakui secara internasional sehingga melarikan diri ke selatan dan kemudian ke pengasingan di Saudi.

Langkah Houthi mendorong koalisi pimpinan Saudi untuk campur tangan beberapa bulan kemudian dalam upaya mengembalikan kekuasaan pemerintah yang diakui secara internasional. Konflik tersebut dalam beberapa tahun terakhir berubah menjadi perang proksi regional antara Saudi dan Iran. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement