Jumat 14 Apr 2023 20:51 WIB

Presiden Tsai Bertekad akan Perkuat Angkatan Bersenjata Taiwan

Presiden Taiwan berterima kasih pada pilot yang berjuang melawan angkatan udara Cina

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada Jumat (14/4/2023) berterima kasih kepada para pilot pesawat tempur yang berjuang melawan angkatan udara Cina. Tsai berjanji akan terus memperkuat angkatan bersenjata Taiwan.
Foto: EPA-EFE/RITCHIE B. TONGO
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada Jumat (14/4/2023) berterima kasih kepada para pilot pesawat tempur yang berjuang melawan angkatan udara Cina. Tsai berjanji akan terus memperkuat angkatan bersenjata Taiwan.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada Jumat (14/4/2023) berterima kasih kepada para pilot pesawat tempur yang berjuang melawan angkatan udara Cina. Tsai berjanji akan terus memperkuat angkatan bersenjata Taiwan.

Di Kota Taichung, Taiwan tengah, Tsai bertemu dengan pilot pesawat tempur yang sering ditempatkan di garis depan pangkalan udara Magong di Selat Taiwan. Tsai berterima kasih kepada mereka atas kerja keras dan kesiagaan mereka sepanjang waktu.  

Baca Juga

"Saya ingin mengatakan kepada semua orang, selama kita bersatu, kita dapat meyakinkan rakyat dan membiarkan dunia melihat tekad kita untuk melindungi bangsa," kata Tsai.

Tsai mencatat bahwa Ching-kuo Indigenous Defense Fighters (IDF) yang dibentuk oleh Taiwan dan mulai beroperasi pada 1997, telah ditingkatkan ke versi yang lebih canggih. “Ke depannya, kami akan terus meningkatkan fasilitas perangkat lunak dan perangkat keras serta memperkuat pelatihan personel,” ujarnya.

Tsai menegaskan kembali bahwa Taiwan tidak akan meningkatkan konflik atau memprovokasi perselisihan. Tetapi akan melindungi kedaulatan, demokrasi dan kebebasan.

Cina memulai latihan militernya, termasuk simulasi serangan presisi dengan pengebom dan pasukan rudal, pada 8 April setelah Tsai kembali dari Los Angeles, dan bertemu dengan Ketua House of Representatives AS Kevin McCarthy.  Cina mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya. Namun klaim itu ditolak keras oleh pemerintah di Taipei. Cina kerap mengecam pertemuan tingkat tinggi antara pejabat Taiwan dan asing.

Cina secara resmi mengakhiri latihan pada Senin (10/4/2023). Tetapi Taiwan telah melaporkan lebih banyak aktivitas meskipun dalam skala yang dikurangi.

Pada Jumat pagi, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, tidak melihat satu pun pesawat militer Cina melintasi garis median sensitif Selat Taiwan. Pada Jumat sore, kementerian mengatakan, pada pukul 14:00 waktu setempat dua pesawat tak berawak Cina telah terlihat di daerah Selat Taiwan sedang melakukan pengawasan.

Salah satu pesawat melintasi garis median, sementara pesawat. yang lain memasuki bagian barat daya zona identifikasi pertahanan udara Taiwan, atau ADIZ. Kementerian Pertahanan juga mengatakan, empat kapal angkatan laut Cina beroperasi di sekitar Taiwan. Tetapi kementerian tidak memberikan lokasi persisnya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement