Rabu 03 May 2023 05:08 WIB

Menlu Cina Serukan Percepatan Koridor Ekonomi dengan Myanmar

Menlu Cina juga menyerukan dukungan bagi Konsensus Lima Poin ASEAN di Myanmar.

Menteri Luar Negeri Cina Qin Gang pada Selasa (2/5/2023) menyerukan agar pembentukan koridor ekonomi dengan Myanmar dipercepat.
Foto: EPA-EFE/MARK R. CRISTINO
Menteri Luar Negeri Cina Qin Gang pada Selasa (2/5/2023) menyerukan agar pembentukan koridor ekonomi dengan Myanmar dipercepat.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Menteri Luar Negeri Cina Qin Gang pada Selasa (2/5/2023) menyerukan agar pembentukan koridor ekonomi dengan Myanmar dipercepat. Dalam perjalanan ke daerah perbatasan dengan Myanmar di Provinsi Yunnan, Qin menekankan perlunya memerangi kejahatan lintas batas, mempromosikan perdagangan bilateral dan pertukaran orang-ke-orang dan mempercepat pembangunan koridor ekonomi Cina-Myanmar (CMEC).

Dia juga akan mengunjungi negara yang diperintah oleh junta militer itu pada Selasa, dan melanjutkan perjalannya ke India untuk KTT menteri-menteri luar negeri Organisasi Kerja Sama Shanghai.

Baca Juga

Ditandatangani pada September 2018, CMEC terentang sepanjang 1.700 kilometer dan mencakup proyek infrastruktur seperti jalan raya, rel kereta, dan pelabuhan yang menghubungkan ibu kota Provinsi Yunnan, Kunming, ke kota-kota Myanmar sepertiMandalay, Yangon, dan Kyaukphyu.

Qin, yang juga anggota Dewan Negara, mendesak stabilitas yang berkelanjutan di perbatasan Cina-Myanmar, menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Cina.

Perjalanannya ke perbatasan dilakukan sehari setelah bertemu dengan Noeleen Heyzer, utusan khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Myanmar. "Masyarakat internasional harus menghormati kedaulatan Myanmar dan mempromosikan dialog politik untuk memulihkan perdamaian dan stabilitas di Myanmar," kata Qinkepada Heyzer.

Dia juga menyerukan dukungan bagi Konsensus Lima Poin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Myanmar. "Kita perlu bertindak hati-hati dan pragmatis untuk mencegah meningkatnya ketegangan dan limpahan krisis," kata Qin.

"Cina bersedia memberikan dukungan dan bantuan untuk upaya mediasi Heyzer," katanya, menambahkan.

Pada Selasa, Qin mengunjungi berbagai tempat di Yunnan, termasuk Gerbang Jiegao dan komunitas perbatasan 'Satu Desa, Dua Negara'. "Yunnan berada di garis depan dalam bekerja dengan Myanmar dan memainkan peran unik dalam mempromosikan hubungan Cina-Myanmar," kata Qin.

Dia menegaskan pentingnya mengoordinasikan manajemen perbatasan, pengembangan perdagangan perbatasan, perdagangan perbatasan yang normal dan pertukaran personel antara Cina dan Myanmar. Dia juga menyerukan agar pelabuhan dibuka sebanyak mungkin, mempercepat pembangunan zona kerja sama ekonomi lintas batas, dan mempromosikan pembangunan Koridor Ekonomi Cina-Myanmar.

 

sumber : Antara/Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement