Rabu 03 May 2023 07:09 WIB

Kandidat PM Thailand Melahirkan Dua Pekan Sebelum Pemungutan Suara

Kehamilan anak keduanya tidak menghalangi Paetongtarn menjalani kampanye.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Kandidat perdana menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra melahirkan bayi laki-laki dua pekan sebelum pemungutan suara.
Foto: EPA-EFE/NARONG SANGNAK
Kandidat perdana menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra melahirkan bayi laki-laki dua pekan sebelum pemungutan suara.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Kandidat perdana menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra melahirkan bayi laki-laki dua pekan sebelum pemungutan suara. Paetongtarn berharap dapat mengembalikan kekuasaan gerakan populis yang dipimpin ayah dan bibinya sebelum digulingkan militer.

Paetongtarn mengumumkan kelahiran putranya di Facebook dan Instagram. Ia juga mengunggah foto bayinya tersebut.

"Hai nama saya Prutthasin Sooksawas, nama panggilan Thasin, terimakasih atas semua dukungannya, dalam beberapa hari ke depan, tunggu ibu saya pulih, kemudian saya akan bertemu pers," tulis Paetongtarn dalam unggahannya di media sosial, Ahad (30/4/2023).

Paetongtarn yang dipanggil Ung Ing berada di peringkat pertama atau kedua jajak pendapat pemilihan perdana menteri yang akan digelar pada 14 Mei. Ia bersaing ketat dengan Pita Limjaroenrat dari  Move Forward Party.

Kehamilan anak keduanya tidak menghalangi Paetongtarn menjalani kampanye. Nama keluarga dan partainya yang populer menjadi keuntungannya.

Jajak pendapat terakhir menunjukkan partai-partai oposisi dapat menimbulkan masalah bagi Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha yang berkuasa pada tahun 2014 melalui kudeta pemerintah terpilih yang dipimpin bibi Paetongtarn, Yingluck Shinawatra.

Ayahnya, Thaksin Shinawatra  yang merupakan taipan telekomunikasi digulingkan militer tahun 2006. Thaksin dan Yingluck tinggal di pengasingan untuk menghindari hukuman penjara yang menurut pendukung mereka dirancang mencegah kakak-beradik itu kembali panggung politik.

Prayuth yang menjadi perdana menteri sipil setelah pemilihan umum 2019 berada di peringkat keempat jajak pendapat pertengahan April lalu.  Namun Prayuth mungkin mendapatkan bantuan dari Senat yang anggotanya ditunjuk junta militer yang Prayuth tunjuk selama lima tahun berkuasa.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement