Kamis 25 May 2023 06:35 WIB

Sadis! Polisi Australia Setrum Nenek Berusia 95 Tahun Hingga Meninggal Dunia

Nenek tersebut berkeliaran sambil membawa pisau di sekitar sebuah rumah.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Petugas Kepolisian Australia. ilustrasi
Foto: EPA
Petugas Kepolisian Australia. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Polisi Australia menyetrum seorang lanjut usia berusia 95 tahun hingga meninggal dunia. Clare Nowland mengalami luka parah setelah polisi merespon laporan ia berkeliaran sambil membawa pisau di sekitar sebuah rumah pukul 04.00 pagi Rabu (17/5/2023) pekan lalu.  

"(Ia meninggal) dikelilingi keluarga dan orang-orang tercinta," kata kepolisian New South Wales (NSW) seperti dikutip dari BBC, Rabu (24/5/2023).

Baca Juga

Polisi yang menyetrum Nowland kini didakwa dengan pasal penyerangan. Seorang polisi senior berusia 33 tahun akan dibawa ke pengadilan pada awal Juli atas dakwaan kecerobohan yang menyebabkan luka parah, penyerangan yang menyebabkan luka parah, dan serangan.

Petugas tersebut masih dibebas tugaskan sementara penyelidikan terus dilanjutkan. Nowland tinggal di sebuah panti wreda di Kota Cooma sekitar 114 kilometer, sebelah selatan Canberra.

Kepolisian NSW menyampaikan belasungkawa pada "orang-orang yang cukup beruntung mengenal, mencintai, dan dicintai Ibu Nowland selama hidupnya yang ditandai oleh keluarga, kebaikan dan komunitasnya."

Pekan lalu polisi mengatakan ia "bersenjata" pisau daging. Pada Jumat (19/5/2023) polisi mengkonfirmasi Nowland membutuhkan tongkat untuk berjalan dan petugas yang kini didakwa menyetrumnya saat Nowland mendekat "dengan kecepatan lambat."

Nowland diyakini mengalami patah tulang tengkorak dan mengalami pendarahan otak setelah jatuh akibat disetrum. Kasus ini memicu tekanan penyelidikan parlemen negara bagian dan video kamera tubuh polisi selama konfrontasi itu dirilis.  

"(Ia) seorang anggota masyarakat yang sangat dihormati, dicintai dan dermawan, dan seorang ibu penyayang dan lembut di keluarga Nowland," kata anggota keluarga Nowland. Mereka meminta privasi setelah kematiannya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement