Pyongyang telah berjanji untuk melakukan upaya lain "sesegera mungkin," dan peluncuran yang telah diumumkan sebelumnya dari 31 Mei hingga 11 Juni belum dinyatakan berakhir, sehingga membuat Tokyo, Washington, dan Seoul tetap mewaspadai kemungkinan peluncuran lebih lanjut.
Selama pembicaraan, Austin menegaskan kembali "komitmen aliansi yang teguh" negaranya untuk Jepang dan Korsel, yang "didukung oleh berbagai kemampuan AS, termasuk nuklir," menurut pernyataan tersebut.
Sejak awal tahun lalu, Korut telah sering melakukan uji coba rudal, dengan kekhawatiran yang tersisa bahwa Korut bersiap untuk melakukan uji coba nuklir ketujuh, yang pertama sejak September 2017.
Ketiga negara telah meningkatkan kerja sama keamanan mereka dengan latar belakang pemulihan hubungan baru-baru ini antara Jepang dan Korsel setelah Yoon menjabat pada Mei tahun lalu.
Selain Korut, tiga menhan menegaskan kembali pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, di mana aktivitas militer China semakin intensif, dan menyatakan penolakan keras mereka terhadap setiap upaya sepihak untuk mengubah status quo melalui kekerasan atau paksaan.
Pada Sabtu juga digelar pertemuan trilateral antaraHamada dan Austin dengan Menhan Australia Richard Marles di Singapura, guna meningkatkan jumlah latihan bersama yang dilakukan oleh pasukan mereka, serta memperluas kegiatan mereka, menurut pernyataan bersama.