Ahad 04 Jun 2023 16:18 WIB

Erdogan Janjikan Jalan Menuju Kebangkitan Turki

Erdogan menyebut Abad Turki telah dimulai.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (tengah) dan kabinet barunya usai upacara pengukuhan di kompleks Kepresidenan, Ankara, Turki, Sabtu (3/6/2023
Foto: AP Photo/Ali Unal
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (tengah) dan kabinet barunya usai upacara pengukuhan di kompleks Kepresidenan, Ankara, Turki, Sabtu (3/6/2023

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menjanjikan jalan menuju kebangkitan dan pertumbuhan Turki. Pernyataan itu ia sampaikan saat memberikan sambutan dalam upacara pelantikannya di kompleks kepresidenan, Ankara, pada Sabtu (3/5/2023).

"Turki merintis jalan baru setelah pemungutan suara berakhir dan hasilnya diumumkan. 'The Century of Turkiye' (Abad Turki) telah dimulai dan pintu pertumbuhan negara kita telah dibuka," ujar Erdogan dalam upacara yang dihadiri pejabat tinggi dari 81 negara.

Baca Juga

Erdogan memenangi pemilu presiden Turki dengan 52,18 suara, sedangkan kandidat oposisi Kemal Kilicdaroglu mengantongi 47,82 suara. Sebelumnya, Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) yang mengusung Erdogan dan sekutunya juga memenangi suara mayoritas di parlemen.

"Saya berharap misi mulia ini akan menguntungkan bangsa saya, yang baginya telah saya dedikasikan hidup saya, untuk semua bagian dari tanah air kita, dan untuk kemanusiaan. Saya berharap kita tidak akan mengecewakan bangsa kita tercinta yang mempercayai saya, serta partai dan aliansi saya," tutur Erdogan.

Setelah dilantik oleh parlemen Turki untuk masa jabatan ketiga sebagai presiden, Erdogan berjanji akan merangkul 85 juta populasi negara tersebut--tanpa melihat pandangan politik, asal, atau kepercayaan mereka. Dia menegaskan bahwa seluruh warga Turki harus bersatu karena negara itu membutuhkan persatuan dan solidaritas.

Erdogan juga bersumpah akan mengimplementasikan visi Turki sebagai republik selama lima tahun ke depan masa jabatannya.

"Kita akan menjaga demokrasi kita dari konstitusi saat ini--yang merupakan produk kudeta (1980)--dan memperkuatnya dengan konstitusi libertarian, sipil, dan inklusif," tutur Erdogan.

"Kami pun akan terus mengembangkan negara kita melalui investasi, lapangan kerja, produksi, ekspor, dan surplus neraca berjalan. Kita bertekad untuk mempraktikkan prinsip 'Damai di rumah, Damai di dunia' dari Ghazi Mustafa Kemal (Ataturk) dalam arti yang sebenarnya," ujar dia.

sumber : Antara/Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement