Rabu 07 Jun 2023 19:00 WIB

Dua Orang Tewas dalam Penembakan di Acara Kelulusan Sekolah di Virginia

Pelaku akan didakwa dengan dua tuduhan pembunuhan tingkat dua.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Friska Yolandha
Mobil polisi memblokir jalan dekat Teater Altria di kampus Universitas Persemakmuran Virginia beberapa jam setelah penembakan, Selasa, 6 Juni 2023, di Richmond, Virginia, Amerika Serikat.
Foto:

Dua orang dirawat karena terjatuh, salah seorang remaja tertabrak mobil dan mengalami luka-luka yang tidak serius, dan sembilan orang dirawat di tempat kejadian karena luka ringan atau dalam kondisi trauma, menurut juru bicara polisi Tracy Walker.

Pengawas Sekolah Umum Richmond, Jason Kamras, mengatakan bahwa para lulusan baru sedang berada di luar untuk berfoto bersama keluarga dan teman-teman ketika penembakan terjadi. "Saya tidak punya kata-kata lagi untuk hal ini," kata Kamras.

Ketika dia mendengar suara tembakan dan kemudian sirene, tetangganya, John Willard, 69, melangkah ke balkon apartemennya di lantai 18. Di bawah, ia melihat para siswa melarikan diri dengan pakaian kelulusan mereka dan para orang tua yang memeluk anak-anak mereka.

"Ada seorang wanita malang di depan blok apartemen di sebelah apartemen kami yang meratap dan menangis," kata Willard, seraya menambahkan bahwa pemandangan itu membuatnya sangat sedih.

Edythe Payne sempat membantu putrinya menjual bunga di luar teater kepada para siswa saat mereka meninggalkan upacara. Payne mengatakan kepada Richmond Times-Dispatch bahwa penembakan tersebut menyebabkan kepanikan di Main Street, yang saat itu dipenuhi oleh orang-orang.

Distrik sekolah mengatakan bahwa acara kelulusan lain yang dijadwalkan pada hari Selasa telah dibatalkan karena alasan kehati-hatian dan sekolah-sekolah akan ditutup pada Rabu.

Penembakan massal tersebut, merupakan yang terbaru di negara ini. AS kini semakin terbiasa dengan tragedi penembakan massal, dan semakin mendorong seruan untuk melakukan reformasi kepemilikan senjata.

"Epidemi kekerasan senjata api adalah krisis kesehatan masyarakat yang harus kita tangani," kata anggota DPR AS dari Partai Demokrat, Jennifer McClellan, yang wilayah pemilihannya meliputi Richmond, dalam sebuah pernyataan.

"Kita tidak bisa terus hidup dalam ketakutan. Kita harus mengatasi akar penyebab kekerasan senjata api dan mengesahkan kebijakan keamanan senjata api yang masuk akal yang melindungi komunitas kita," katanya.

Wakil Gubernur Winsome Earle-Sears dari Partai Republik, seorang pendukung hak-hak kepemilikan senjata api, mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada media di dekat lokasi kejadian bahwa masalahnya bukan terletak pada senjata api, melainkan pada para penjahat.

"Kita harus mencari tahu apa yang terjadi di komunitas kita," ujarnya.

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement