REPUBLIKA.CO.ID, PRAHA -- Presiden Ceko Petr Pavel meminta agar orang-orang Rusia yang tinggal di negara-negara Barat harus berada di bawah pengawasan ketat dari dinas keamanan. Usulan ini mempertimbangkan keputusan Istana Kremlin mengobarkan perang di Ukraina.
"Saya percaya bahwa, seperti dalam kasus sejumlah konflik dunia di masa lalu, ketika ada perang yang sedang berlangsung, langkah-langkah keamanan yang berkaitan dengan warga negara Rusia harus lebih ketat dari pada waktu normal," kata Pavel dalam sebuah wawancara dengan Radio Free Europe/Radio Liberty yang disiarkan pada hari Kamis (15/6/2023).
"Semua orang Rusia yang tinggal di negara-negara Barat harus diawasi lebih dari sebelumnya," ujarnya.
Mantan panglima militer dan pejabat NATO yang terpilih untuk menjabat tahun ini mengatakan, usulannya itu merupakan biaya perang yang harus dibayar oleh Moskow. Dia menggunakan contoh orang Jepang yang tinggal di Amerika Serikat (AS) selama Perang Dunia II.
Presiden AS Franklin D. Roosevelt menandatangani Perintah Eksekutif 9066 pada 1942. Perintah ini mengesahkan pemenjaraan orang Jepang-Amerika, setelah serangan Jepang di Pearl Harbor. Sekitar 120 ribu orang ditahan di 10 kamp karena khawatir orang Jepang-Amerika adalah simpatisan musuh.
Pavel juga mengharapkan munculnya bahasa kuat yang menawarkan dukungan jangka panjang Ukraina ketika NATO bertemu dalam pertemuan puncak di Vilnius pada bulan depan. Presiden Ceko ini mengatakan pada Mei, bahwa mendukung masuknya Ukraina ke Uni Eropa dan NATO harus menjadi target jangka panjang.