Sabtu 17 Jun 2023 13:28 WIB

Pembocor Dokumen Rahasia Pentagon Papers Meninggal Dunia

Pelaku pembocor dokumen Pentagon Papers dijuluki sebagai orang paling berbahaya di AS

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
FILE - Daniel Ellsberg berbicara selama wawancara di Los Angeles pada 23 September 2009. Ellsberg, analis pemerintah dan whistleblower yang membocorkan
Foto:

Rusbridger mengatakan, kasus terhadap Ellsberg menjadi preseden dan tidak ada pemerintah AS yang pernah mencoba untuk membatalkan artikel di sebuah surat kabar atas dasar keamanan nasional.

The Pentagon Papers menciptakan bentrokan Amandemen Pertama antara pemerintahan Nixon dan The New York Times, yang pertama kali menerbitkan berita mengenai dokumen itu.

Pejabat pemerintah menyebut artikel di The New York Times sebagai tindakan spionase yang membahayakan keamanan nasional.  Mahkamah Agung AS memutuskan mendukung kebebasan pers.

Ellsberg didakwa di pengadilan federal di Los Angeles pada 1971 dengan tuduhan pencurian, spionase, konspirasi, dan lainnya. Tetapi sebelum juri dapat mengambil keputusan, hakim membatalkan kasus tersebut dengan alasan kesalahan serius pemerintah, termasuk penyadapan telepon ilegal.

Hakim mengatakan, di tengah kasus yang menjerat Ellsberg, dia telah ditawari pekerjaan sebagai direktur FBI oleh salah satu pembantu utama Presiden Nixon. Selain itu terungkap bahwa telah terjadi pembobolan kantor psikiater Ellsberg yang disetujui pemerintah.

Ellsberg lahir di Chicago pada 7 April 1931, dan dibesarkan di pinggiran Kota Detroit, Michigan.  Sebelum mencapai Pentagon, dia adalah seorang veteran Korps Marinir dengan gelar doktor Harvard yang pernah bekerja untuk Departemen Pertahanan dan Luar Negeri.

Menurut Rusbridger, whistleblower lainnya yang muncul beberapa tahun terakhir seperti Julian Assange dan Edward Snowden di bentuk oleh Ellsberg.

Rusbridger mengatakan kepada BBC bahwa kasus Pentagon Papers telah mendorongnya untuk berpikir siapa yang dapat menentukan kepentingan nasional.

"Apakah pemerintah saat ini atau orang-orang dengan hati nurani seperti Daniel Ellsberg?," ujar Rusbridger.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement