REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Menteri Luar Negeri (Menlu) Cina Qin Gang menerima kunjungan Menlu Amerika Serikat (AS) Antony Blinken di Beijing, Ahad (18/6/2023). Mereka bertemu saat hubungan Beijing dan Washington masih dibekap ketegangan akibat perselisihan dalam beberapa isu.
Salah satu isu yang dibahas dalam pertemuan Qin dan Blinken adalah terkait Taiwan. Qin menekankan, isu Taiwan mewakili risiko paling menonjol dalam hubungan Cina-AS.
“Masalah Taiwan adalah inti dari kepentingan inti Cina, masalah terpenting dalam hubungan Cina-AS dan risiko yang paling menonjol,” kata Qin dikutip keterangan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Cina.
Menurut Kemenlu Cina, diskusi yang dijalin Qin dengan Blinken berlangsung konstruktif dan mendalam. Qin pun sempat menyampaikan bahwa Beijing berkomitmen membangun hubungan yang stabil dan dapat diprediksi dengan Washington.
Qin pun berharap AS menjunjung tinggi pemahaman objektif dan rasional tentang Cina, mempertahankan landasan politik relasi Cina-AS, serta menangani insiden tak terduga dengan tenang dan profesional.
Sementara itu, sebelum bertolak ke Beijing, Blinken mengungkapkan, kunjungannya memiliki tiga tujuan utama, yaitu menyiapkan mekanisme manajemen krisis, memajukan kepentingan AS dan sekutu serta berbicara langsung tentang isu-isu terkait.
“Jika kami ingin memastikan, seperti yang kami lakukan, bahwa persaingan yang kami miliki dengan China tidak mengarah ke konflik, tempat yang Anda mulai adalah dengan berkomunikasi,” kata Blinken pada Jumat (16/6/2023) lalu.
Saat ini hubungan AS dan Cina masih dibekap ketegangan akibat beberapa isu, dua di antaranya terkait Taiwan dan persengketaan klaim di Laut Cina Selatan. Perihal Taiwan, awal bulan ini AS mengabaikan penentangan Cina untuk tidak menjalin hubungan dengan Taipei.
Meski kerap menyatakan menjunjung prinsip satu-Cina, AS tetap...